Almuhtada.org – Tahukah teman-teman, kenapa Rasulullah SAW sering disebut sebagai pendidik terbaik sepanjang masa?
Jika dipikir-pikir, beliau itu sangat luar biasa! Tidak hanya mengajarkan tentang agama, namun juga tentang kehidupan sehari-hari.
Metode yang digunakan pun tidak membuat bosan. Beliau punya cara unik yang membuat orang paham dan merasa dihargai.
Pertama, Rasulullah itu selalu memberi contoh secara langsung. Misalnya ketika mengajar tentang kejujuran, beliau sendiri yang menjadi role model.
Dari sifat tersebut, beliau mendapat julukan “Al-Amin” yang artinya orang terpercaya. Tidak ada yang meragukan integritas beliau.
Nah, ini tentunya berbeda dengan kita yang terkadang suka berkata,”Jangan bohong, ya!” namun malah bohong juga kalau ketahuan tidak mengerjakan PR.
Kedua, cara Rasulullah mengajarkan sesuatu itu santai namun penuh makna. Beliau sering menggunakan cerita untuk menyampaikan pesan.
Misalnya, kisah tentang orang yang menanam pohon kurma dan mendapatkan pahala walaupun mungkin tidak sempat menikmati buahnya. Dari situ, kita diajarkan pentingnya menanam kebaikan, walaupun hasilnya baru terasa nanti.
Rasulullah SAW juga dapat memahami cara menghadapi setiap orang. Mulai dari anak kecil, orang dewasa, atau orang yang baru belajar Islam.
Rasulullah SAW memperlakukan dengan penuh empati. Beliau tidak pernah nge-judge atau membuat orang merasa rendah. Namun, Rasulullah SAW selalu memotivasi.
Ketika seorang pemuda datang minta izin untuk berzina, alih-alih harus marah Rasulullah SAW tetap bersikap dengan lembut kepadanya. Rasulullah SAW bertanya, “Apakah kamu suka jika hal itu juga terjadi kepada saudara perempuanmu?” Pemuda itu langsung sadar dan berubah.
Tidak hanya itu, Rasulullah juga suka mengajarkan lewat pertanyaan yang membuat seseorang menjawabnya harus berpikir keras.
Beliau pernah bertanya kepada para sahabat, “Tahukah kalian siapa yang disebut orang bangkrut?”
Jawaban dari pertanyaan tersebut bukan sekadar tentang harta, namun tentang amal yang sia-sia karena menyakiti orang lain. Dari itu, kita dapat belajar untuk selalu menjaga hati dan perbuatan.
Metode ajaran Rasulullah tidak hanya dapat dihafal, tetapi juga harus dipahami. Sampai sekarang, cara Rasulullah mendidik masih relevan.
Jika teman-teman bercita-cita menjadi guru, langkah yang tepat adalah belajar dari Rasulullah. Dengan kasih sayang, empati, dan keteladanan, kita juga dapat menjadi pendidik yang inspiratif.[]Neha Puspita Arum