Almuhtada.org – Setiap insan kerap menghadapi masalah, dan setiap masalah yang dihadapi hendaknya dijalani atau dihadapi dengan sabar dan memohon dan bergantung hanya kepada Allah, karena sejatinya setiap ujian yang Allah berikan kepada hamba-Nya tidak diluar batas kemampuan hamba tersebut. Sebagaimana terdapat dalam Al-Qur`an. Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
لَا يُكَلِّفُ اللّٰهُ نَفْسًا اِلَّا وُسْعَهَا ۗ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ ۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَاۤ اِنْ نَّسِيْنَاۤ اَوْ اَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَاۤ اِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهٗ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَا قَةَ لَنَا بِهٖ ۚ وَا عْفُ عَنَّا ۗ وَا غْفِرْ لَنَا ۗ وَا رْحَمْنَا ۗ اَنْتَ مَوْلٰٮنَا فَا نْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكٰفِرِيْنَ
Artinya:
“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Dia mendapat (pahala) dari (kebajikan) yang dikerjakannya dan dia mendapat (siksa) dari (kejahatan) yang diperbuatnya.
(Mereka berdoa), “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami melakukan kesalahan. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebani kami dengan beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami.
Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah pelindung kami, maka tolonglah kami menghadapi orang-orang kafir.””(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 286)
Dari surah Al-Baqarah ayat 286 diatas tersebut bahwa Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya, hal ini tentu menjadi penyemangat bagi kita bahwa Allah senatiasa memperhatikan hamba-Nya. Semuanya mudah bag Allah.
Begitu pula semua urusan pelik kita yang ingin kita lari atau sembunyikan Allah yang memiliki kendali, sebagai seorang hamba yang dapat kita lakukan yaitu senantiasa memohon dan meminta pertolongan Allah dengan cara berdo`a dan juga berikhtiar semampu kita.
Menyerahkan segala urusan kepada Allah, ini merupakan salah satu sifat terpuji yaitu bertawakal kepada Allah. Dalam surah Al-Insyirah ayat 8 Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
وَاِ لٰى رَبِّكَ فَا رْغَبْ
Artinya: “dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap.” (QS. Al-Insyirah 94: Ayat 8)
Hanya kepada Allah kita berharap dan bergantung, maka dari itu kita perlu kuatkan tawakal kepada Allah. Abu Hatim Ibnu Hibban berkata, “Tidaklah seseorang bertawakal kepada Allah azza wa jalla dengan ketulusan hatinya, sampai dia lebih percaya, dengan keyakinan jaminan dari Allah, bahwa apa yang ada pada Allah lebih dia yakini dibanding apa yang ada di tangannya, maka Allah tidak akan menyerahkan urusannya kepada sang hamba, dan rezeki akan mendatanginya dari jalan yang tidak dia duga.”
Dari beberapa surah diatas kita dapat mengambil banyak sekali pelajaran dan hikmah, bahwa Allah senantiasa bersama hamba-Nya, dan Allah tidak menguji seorang hamba diluar batas kesanggupannya.
Dan sesungguhnya hanya Allah tempat kita berharap dan memohon segala sesuatu, maka dari itu kita harus senantiasa bersabar dengan cobaan yang Allah berikan dan juga bersyukur atas segala nikmat dan karunia yang Allah berikan. [] Puan Sukowati
Editor: Mohammad Rizal Ardiansyah
