Menelusuri Jejak Sejarah dan Makna Islami di Balik Kalender Jawa

sejarah kalender jawa yang terkait dengan unsur islami
Gambar ilustrasi sejarah kalender jawa yang terkait dengan unsur islami (Pinterest - Almuhtada.org)

Almuhtada.org – Kalender Jawa merupakan warisan budaya dari leluhur yang sarat akan makna di dalamnya.

Tak hanya menjadi penanda waktu, Kalender Jawa juga menyimpan jejak sejarah dan nilai-nilai keislaman yang erat kaitannya dengan kehidupan masyarakat Jawa.

Lahirnya Kalender Jawa tak lepas dari peran besar Sultan Agung Hanyokrokusumo, raja ketiga dari Kesultanan Mataram Islam.

Pada tahun 1633 M, Sultan Agung menyempurnakan sistem penanggalan Saka yang telah ada sebelumnya, dengan memadukannya dengan kalender Hijriah dan unsur-unsur budaya Jawa.

Hasilnya, Kalender Jawa yang kita kenal sekarang ini lahir, memadukan perhitungan astronomis dengan nilai-nilai Islam dan kearifan lokal.

Sistem penanggalan pafda Kalender Jawa memiliki siklus 358 hari, yang terdiri dari 12 bulan dengan 29 atau 30 hari per bulannya.

Setiap bulan pada Kalender Jawa memiliki nama dan filosofinya masing-masing. Nama-nama bulan pada Kalender jawa antara lain Sura, Bakda Mulud, Sapar, Mulud, Rabiul Awal, Rabiul Akhir, Jumadil Awal, Jumadil Akhir, Rajab, Sya’ban, Ramadhan, dan Syawal.

Salah satu keunikan dari Kalender Jawa adalah adanya sistem pasaran, yaitu lima hari dalam seminggu yang dinamakan Legi, Kliwon, Pahing, Pon, dan Wage.

Setiap hari pasaran pada Kalender memiliki nilai dan makna spiritualnya masing-masing. Hal itu dipengaruhi oleh berbagai aspek kehidupan, seperti adat istiadat, pernikahan, dan primbon.

Selain kental dengan unsur-unsur budaya Jawa, Kalender Jawa juga memiliki pengaruh islami pada beberapa aspek, diantaranya:

  1. Nama Bulan: Kalender Jawa menggunakan nama-nama bulan Hijriah, seperti Sura, Muharram, Safar, Rabiul Awal, dan seterusnya.
  2. Penanggalan Islam: Kalender Jawa memiliki penanda hari-hari penting Islam, seperti Idul Fitri, Idul Adha, Maulid Nabi, dan Isra’ Mi’raj.
  3. Nilai-nilai Islami: Kalender Jawa sarat dengan nilai-nilai Islam, seperti konsep “siklus hidup” yang tercermin dalam perhitungan windu (8 tahun) dan kurup (60 tahun). [] Mohammad Rizal Ardiansyah
Baca Juga:  Ternyata Begini Sejarah Sepak Bola dalam Islam

Editor: Mohammad Rizal Ardiansyah

Related Posts

Latest Post