Hukum Itsar, Kultur Mendahulukan Orang Lain

Lebih Mendahulukan Orang Lain
Gambar Ilustrasi Lebih Mendahulukan Orang Lain (Freepik.com - Almuhtada.org)

Almuhtada.org – Dalam pengertian secara bahasa, Itsar adalah mendahulukan atau mengutamakan orang lain.

Sedangkan dalam konteks istilah, itsar merupakan tindakan mendahulukan kepentingan orang lain daripada kepentingan diri sendiri dengan harapan mengharap pahala di akhirat.

Hukum itsar dalam urusan duniawi yakni sunnah, tetapi jika berkaitan dengan ibadah maka hukumnya menjadi makruh.

Contoh itsar dalam urusan duniawi yaitu, saat kita mendapat nasi bungkus dalam sebuah acara, kita melihat teman kita belum mendapatkan bagiannya, lalu kita berikan kepadanya untuk dinikmati terlebih dahulu, ternyata setelahnya nasi bungkus tersebut habis sehingga kita tidak mendapat bagian.

Berbeda jika dalam hal ibadah, shaf pertama bagi jamaah laki-laki tersisa satu, melihat orang di sebelah kiri kita ingin mengambil shaf tersebut, lalu kita mempersilahkannya. Hal itu makruh untuk dilakukan.

Sikap itsar juga sudah dicontohkan oleh orang-orang Muhajirin dan Anshar, seperti yang disebutkan dalam firman Allah SWT yang artinya,

“Dan orang-orang yang telah menempati kota Madinah dan telah beriman (Anshar) sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka (Anshar) ‘mencintai’ orang yang berhijrah kepada mereka (Muhajirin). Dan mereka (Anshar) tidak menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka (Muhajirin); dan mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin) atas diri mereka sendiri, sekalipun mereka dalam kesusahan. Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (QS. Al-Hasyr: 9).

Baca Juga:  Adab Bertamu Dalam Islam yang Wajib Kamu Tahu

Dalam hal kehidupan dunia, memprioritaskan orang lain merupakan tindakan yang sangat baik. Sayangnya kegiatan berlomba-lomba dalam kebaikan ini, sekarang sudah jarang orang mengamalkannya.

Padahal sikap itsar dapat mengangkat derajat di mata Allah SWT bagi orang yang melakukannya. Berikut beberapa keutamaan meneladani sikap itsar.

  1. Dicintai Allah SWT. Allah sangat mencintai orang yang memberikan manfaat bagi sesama manusia. Sikap itsar merupakan salah satu perilaku yang dapat dilakukan untuk membantu orang lain. Dalam hadits disebutkan “Manusia yang paling dicintai oleh Allah adalah yang paling memberikan manfaat bagi manusia.”(HR Thabrani).
  2. Dicintai manusia. Sikap itsar juga membuat seseorang dicintai manusia. Perilaku mendahulukan orang lain tersebut menandakan seseorang tidak terlalu mengejar dunia yang menjadikan orang lain akan menghargainya.
  3. Dimudahkan dalam urusan dunia dan diampuni dosanya di akhirat. Seperti dalam hadits “Barangsiapa yang membantu menghilangkan satu kesedihan (kesusahan) dari sebagian banyak kesusahan orang mukmin ketika didunia maka Allah akan menghilangkan satu kesusahan (kesedihan) dari sekian banyak kesusahan dirinya pada hari kiamat kelak. Dan barangsiapa yang memberikan kemudahan (membantu) kepada orang yang kesusahan, niscaya Allah akan membantu memudahkan urusannya didunia dan di akhirat. Dan barangsiapa yang menutup aib orang muslim , niscaya Allah akan menutup aibnya dunia dan akhirat. Sesungguhnya Allah akan selalu menolong seorang hamba selama dia gemar menolong saudaranya” (HR. Muslim).
  4. Memperkuat ikatan ukhuwah. Dengan sikap itsar dapat memperkuat ikatan persaudaraan yang erat sesama muslim, karena itsar merupakan puncak tertinggi ukhuwah islamiyah.
Baca Juga:  Hukum Naik Ojek Sebagai Bukan Mahram, Bolehkah?

Itulah beberapa keutamaan mendahulukan orang lain atau itsar. Dengan bersikap itsar, membuktikan bahwa hidup tidak selalu untuk mengejar dunia, ada kalanya kesempatan untuk mengumpulkan kebaikan sebagai ladang amal untuk di akhirat. [] Assyahla Hafidzah

Editor : Mohammad Rizal Ardiansyah

Related Posts

Latest Post