Almuhtada.org – Sering kali kita jumpai beberapa bahasan mengenai Baitul Maqdis, Yerussalem, Masjidil Aqsa, Gaza atau pembahasan lainnya.
Peperangan yang terus-terusan berlangsung sampai detik ini, sampai ribuan korban meninggal dunia tanpa memandang dia anak-anak atau orangtua. Bahkan sekarang terjadi juga gerakan pemboikotan terhadap produk-produk keseharian yang diproduksi oleh negara pro dengan Zionist Israel.
Pada dasarnya, perbedaan dalam penyebutan istilah-istilah tersebut itu tidak ada perbedaannya semua tergantung pada konteks bahasannya.
Untuk itu dapat berarti Masjid Al-Aqsa, Kota Yerussalem, atau Wilayah Palestina dan Baitul Maqdis sendiri tidak pernah didokumentasikan dalam berkas-berkas resmi. Begitu pula, sebaliknya apabila terdapat obrolan atau sebutan maka itu bukan sesuatu hal yang resmi.
Lalu, apa saja kiprah Baitul Maqdis dalam sejarah Islam?
- Baitul Maqdis adalah masjid kedua yang didirikan di muka bumi
حَدَّثَنَا مُوسَى بْنُ إِسْمَاعِيلَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَاحِدِ حَدَّثَنَا الْأَعْمَشُ حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ التَّيْمِيُّ عَنْ أَبِيهِ قَالَ سَمِعْتُ أَبَا ذَرٍّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيُّ مَسْجِدٍ وُضِعَ فِي الْأَرْضِ أَوَّلَ قَالَ الْمَسْجِدُ الْحَرَامُ قَالَ قُلْتُ ثُمَّ أَيٌّ قَالَ الْمَسْجِدُ الْأَقْصَى قُلْتُ كَمْ كَانَ بَيْنَهُمَا قَالَ أَرْبَعُونَ سَنَةً ثُمَّ أَيْنَمَا أَدْرَكَتْكَ الصَّلَاةُ بَعْدُ فَصَلِّهْ فَإِنَّ الْفَضْلَ فِيهِ
Telah bercerita kepada kami Musa bin Isma’il telah bercerita kepada kami ‘Abdul Wahid telah bercerita kepada kami Al A’masy telah bercerita kepada kami Ibrahim at-Taymiy dari bapaknya berkata aku mendengar Abu Dzarr radhiyallahu ‘anhu berkata, “Aku bertanya kepada Rasulullah ﷺ, masjid apakah yang pertama di bangun di muka bumi ini?.” Beliau menjawab,”al-Masjidil Haram.”
- Menjadi tempat berkumpulnya para nabi
Selain menjadi tempat turun danpusat berkumpulnya para nabi ternyata Baitul Maqdis ini menjadi pusat peribadahan para nabi juga.
- Merupakan tempat tinggal Nabi Ibrahim
Sekligus menjadi tempat lahirnya kedua putra beliau yakni, Nabi Ismail dan Nabi Ishaq
- Tempat hijrahnya Nabi Musa
Allah ta’ala berfirman :
وَنَجَّيْنَاهُ وَلُوطًا إِلَى الْأَرْضِ الَّتِي بَارَكْنَا فِيهَا لِلْعَالَمِينَ
Dan Kami seIamatkan Ibrahim dan Luth ke sebuah negeri yang Kami telah memberkahinya untuk sekalian manusia.[Al-Anbiya’: 71]
- Tempat isra’ Nabi Muhammad
سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا ۚ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ
Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. [Al-Isra’: 1]
- Suatu tempat yang diberkahi
- Menjadi kiblat pertama kaum muslimin
قَدْ نَرَى تَقَلُّبَ وَجْهِكَ فِي السَّمَاءِ
(“Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit) ‘ [ Al Baqarah: 144]
- Menjadi salah satu dari tiga masjid yang disyri’atkan unutuk bersafar dan beribadah disana
Dari hadits Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa rasulullah ﷺ bersabda :
لَا تُشَدُّ الرِّحَالُ إِلَّا إِلَى ثَلَاثَةِ مَسَاجِدَ: الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ، وَمَسْجِدِ الرَّسُولِ صلى اللهُ عليه وسلم، وَالمَسْجِدِ الْأَقْصَى
”Tidaklah pelana unta itu diikat (tidak boleh sengaja melakukan safar untuk ibadah ke suatu tempat, pent) kecuali ke tiga masjid: Masjidil Haram, Masjid Rasul ﷺ dan Masjidil Aqsha.” [Hadits riwayat Al-Bukhari dan Muslim dalam Shahih mereka dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu] [] Lailia Lutfi Fathin
Editor: Mohammad Rizal Ardiansyah