Seorang Ulama Berkata, Introspeksi Diri Itu Wajib

Introspeksi diri
Introspeksi diri dalam islam (Yaoutube - Almuhtada.org)

Almuhtada.org – Dalam kehidupan sehari-hari seringkali orang-orang terlepas dari dirinya sendiri. Hal ini ditunjukkan mulai dari munculnya komentar terhadap orang lain.

Dunia maya yang semakin meroket, tak sedikit komentar berselancar. Hal-hal kecilpun mulai menjadi topik pembicaraan, yang tanpa disadari memunculkan perilaku negatif.

Alhasil menunjukkan bahwa manusia sejatinya memiliki kebiasaan menilai orang lain, tanpa instropeksi diri.

Lalu bagaimana pandangan dalam islam?

Seorang ulama bernama Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin menyampaikan pendapatnya bahwa kita wajib memperbaiki diri sendiri terlebih dahulu. Hal ini disampaikan melalui penafsiran ayat al-qur’an yang berbunyi:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا عَلَيْكُمْ أَنْفُسَكُمْ ۖ لَا يَضُرُّكُمْ مَنْ ضَلَّ إِذَا اهْتَدَيْتُمْ

Artinya:

Hai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu ; tiadalah orang yang sesat itu akan memberi mudharat kepadamu apabila kamu telah mendapat petunjuk” [Al-Ma’idah/5 : 105]

Syaikh berkata, “Perkataan kami tentang (ayat) tersebut adalah seperti yang dikatakan Allah Subhanahu wa Ta’ala; bahwa sesungguhnya Allah memerintahkan kita untuk memperbaiki diri-diri kita, dan agar kita menjaga keshalihan kita, dan jika tersesat siapapun yang tersesat dari kalangan manusia maka hal itu tidaklah mendatangkan mudharat, sebagaimana yang dikatakan Allah Subhanahu wa Ta’ala kepada NabiNya Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Selain itu, dalam ayat lain juga dijelaskan,

فَذَكِّرْ إِنَّمَا أَنْتَ مُذَكِّرٌ ﴿٢١﴾ لَسْتَ عَلَيْهِمْ بِمُصَيْطِرٍ ﴿٢٢﴾ إِلَّا مَنْ تَوَلَّىٰ وَكَفَرَ ﴿٢٣﴾ فَيُعَذِّبُهُ اللَّهُ الْعَذَابَ الْأَكْبَرَ

Baca Juga:  Memantaskan Hati untuk Terus Istiqomah

Artinya:

“Maka berilah peringatan, karena sesungguhnya kamu hanyalah orang yang memberi peringatan maka berilah peringatan, karena sesungguhnya kamu hanyalah orang yang memberi peringatan. Kamu bukanlah orang yang berkuasa atas mereka, tetapi orang yang berpaling dan kafir, maka Allah akan mengadzabnya dengan adzab yang besar” [Al-Ghasyiyah/88: 21-24]

Pada hakikatnya seorang manusia yang mendapat petunjuk, maka orang yang durhaka tidak akan mencelakainya. Namun, ketika manusia mengubah kemungkaran maka dikhawatirkan Allah akan meratakan adzab kepada mereka, sebagiaman firman Allah yang berbunyi,

وَاتَّقُوا فِتْنَةً لَا تُصِيبَنَّ الَّذِينَ ظَلَمُوا مِنْكُمْ خَاصَّةً ۖ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ

Artinya:

“Dan peliharalah dirimu daripada siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang zalim saja di antara kamu. Dan ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaanNya” [Al-Anfal/8: 25]

Pelaku maksiat itu tidak akan mendatangkan mudharat kepada anda ketika di akhirat, mereka tidak dapat mengurangi kebaikan-kebaikan anda atau menambah dosa-dosa anda. Kecuali jika anda telah melalaikan kewajiban dakwah kepada Allah, dan amar ma’rif serta nahi mungkar, maka hal tersebut tentu saja akan mencelakakan anda, mudharat itu tidak berasal dari mereka namun justru dari diri anda sendiri.

Karena anda belum melaksanakan kewajban hingga dapat dikatakan bahwa anda belum mendapat petunjuk, karena Allah mempersyaratkan dengan mengatakan.

لَا يَضُرُّكُمْ مَنْ ضَلَّ إِذَا اهْتَدَيْتُمْ

Artinya:

” Tidaklah (dapat) mencelakaimu orang yang tersesat apabila engkau mendapat hidayah” [Al-Ma’idah /5: 105]

Baca Juga:  Umat Islam Wajib Tahu! Berikut Cara dan Tips Istiqomah dalam Beribadah kepada Allah Swt.

Dari sinilah dapat kita pahami bersama, bahwasannya bagaimanapun kita bertindak akan memberikan dampak bagi diri sendiri. Selagi perilaku kita baik, tentu akan mendapatkan respon yang baik, begitupula sebaliknya.

Oleh karena itu, mari perbaiki diri sendiri sebelum berkomentar terhadap orang lain. Sebab hidup lebih indah to take action not look for sensations[] Eka Diyanti

Editor: Mohammad Rizal Ardiansyah

Related Posts

Latest Post