almuhtada.org – Salah satu cara terbaik untuk melindungi diri dalam situasi sulit atau konflik adalah dengan diam, kata Ustadz Hanan Attaki. Dia percaya bahwa diam bukan berarti lemah. Sebaliknya, itu adalah cara untuk menghindari reaksi emosional yang dapat memperburuk kondisi.
Diam juga dapat digunakan untuk introspeksi, memungkinkan seseorang untuk mempertimbangkan situasi dengan lebih tenang dan bijaksana. Menurut Ustadz Hanan, diam bukan hanya tindakan pasif; itu memiliki kekuatan yang luar biasa dalam berbagai situasi.
“Diam itu ternyata ajaib. Diam itu ternyata benar-benar kata orang emas,” kata Ustadz Hanan dalam ceramahnya. Namun, dia mengatakan bahwa diam memiliki banyak manfaat. Ini menunjukkan bahwa berdiam diri mungkin lebih baik daripada berbagai metode lainnya.
“Diam itu ternyata pembelaan diri yang paling efektif,” tegas Ustadz Hanan. Dia menjelaskan bahwa meskipun kita sering merasa perlu membela diri dengan berbicara, menulis postingan, atau membuat caption yang bagus, diam bisa menjadi alternatif yang jauh lebih baik.
“Kalau selama ini kita masih percaya bahwa membela diri yang paling efektif itu ngomong, membela diri yang paling efektif itu bikin postingan, atau bikin caption yang bagus,” kata Ustadz Hanan. Dia juga mengatakan bahwa kita sering mencari perlindungan dari orang lain dengan berbagai cara, seperti meminta dukungan atau memberikan komentar.
Namun, Ustadz Hanan menekankan bahwa ada cara yang lebih mudah dan efisien untuk menangani keadaan situasi yang sulit, yaitu tanpa suara. “Membela diri yang paling efektif itu memberikan komentar, membela diri yang paling efektif itu meminta pembelaan dari manusia,” kata Ustadz Hanan.
Menurutnya, meskipun itu mungkin benar, ada cara yang lebih efektif untuk membela diri dengan diam. Lebih lanjut, Ustadz Hanan mengatakan bahwa diam membantu seseorang menjaga ketenangan batin dan menghindari konflik yang tidak perlu.
Dengan menghindari tanggapan langsung, seseorang dapat menghindari perselisihan yang tidak bermanfaat dan menjaga keharmonisan. Selain itu, ceramah ini mengingatkan kita pada kekuatan untuk tetap tenang dan sabar dalam berbagai situasi.
Ustadz Hanan menekankan bahwa diam bukan berarti menyerah atau mengabaikan masalah, tetapi lebih pada sikap bijaksana dalam memilih cara berkomunikasi. Dia berkata, “Kadang-kadang, diam adalah pilihan terbaik dalam situasi yang memerlukan ketenangan dan pertimbangan yang matang.” Hubungan pribadi dan profesional adalah beberapa contoh dari kekuatan diam ini. Seseorang dapat menunjukkan kebijaksanaan dan kedewasaan dengan tetap diam dalam situasi tertentu. [Azizah Fiqriyatul Mujahidah]
Editor: Syukron Ma’mun