Abu Lubabah, Kisah Penyesalan dan Penebusan Dosa Sahabat Nabi

(freepik.com - almuhtada.org)

Al Muhtada.org – Abu Lubahah bin Abdul Munzir merupakan salah seorang sahabat Nabi yang termasuk dalam Assabiqunal Awwalun (Orang pertama yang masuk Islam). Ia adalah seorang Ansar yang hadir pada Baiah al-Aqabah kedua. Istrinya bernama Khansa’ binti Khanddam al-Ansariyah dari golongan al-Aus. Ada satu cerita yang cukup dikenal tentang abu lubabah, yaitu kisahnya tentang penyesalan akan penghianatannya kepada Rasulullah Saw.

Dikisahkan, bahwa pada Perang Ahzab, Bani Quraizhah bersekutu dengan kaum musyrik dan memerangi Rasulullah Saw. Padahal sebelumnya, mereka sudah berjanji bahwa akan mempertahankan Madinah dari serangan yang dating, dengan kata lain mereka menghianati Rasulullah. Akibat dari perbuatan itu, Rasulullah menyerang dan mengepung Bani Quraizhah selama berhari-hari.

Di saat itulah, Abu Lubabah diutus untuk menemui Bani Quraizhah. Melihat bahwa utusannya merupakan Abu Lubabah, Bani Quraizhah pun senang karena mereka memiliki kedekatan (emosional) dengan Abu Lubabah. Dan karena itu juga, Abu Lubabah disambut sangat baik oleh Bani Quraizhah.

Dalam buku at Tawwabin Ibn Qudamah, dijelaskan bahwa Abu Lubabah merasa kasihan pada Bani Quraizhah karena kepungan dan embargo yang dilakukan Rasulullah. Kemudian, salah seorang Bani Quraizhah bertanya kepada Abu Lubabah, “Wahai Abu Lubabah apakah kami harus tunduk dan mengikuti keputusan dan peraturan Muhammad?”

Abu Lubabah pun menjawab, “Ya.” Setelah itu, Abu Lubabah pun membocorkan bahwa kaum kafir yang berkhianat akan disembelih lehernya, dan memerintahkan Bani Quraizhah untuk tidak menerima tawaran Rasulullah Saw. Perbutannya inilah yang membuat Abu Lubabah menyesal di kemudian hari dan menghukum dirinya sendiri karena merasa bahwa dirinya telah menghianati Rasulullah.

Baca Juga:  Mengenal Pemanah Ulung: Sa’ad bin Abi Waqqas

Allah Swt berfirman dalam satu riwayat,

يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا لَا تَخُوۡنُوا اللّٰهَ وَالرَّسُوۡلَ وَتَخُوۡنُوۡۤا اَمٰنٰتِكُمۡ وَاَنۡـتُمۡ تَعۡلَمُوۡنَ

Artinya; Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui

Abu Lubabah menghukum dirinya sendiri dengan mengikat dirinya di sebuah tiang yang kokoh (yang ditancapkan kuat ke dalam tanah). Ia membiarkan dirinya disana selama berhari-hari menahan dahaga dan lapar untuk menyiksa dirinya. Hari demi hari terus berlalu, bahkan banyak penduduk yang menyaksikan aksinya, tapi Abu Lubabah tetap dalam pendiriannya untuk menghukum dirinya sendiri.

Keadaannya ini dikisahkan Ibn Qudamah dalam kitabnya At-Tawwabin

وَارْتَبَطَ أَبُو لُبَابَةَ سَبْعًا فِي حَرٍّ شَدِيدٍ لا يَأْكُلُ وَلا يَشْرَبُ وَقَالَ: لا أَزَالُ هَكَذَا حَتَّى أُفَارِقَ الدُّنْيَا أَوْ يَتُوبَ اللَّهُ عَلَيَّ

Artinya: “Dan mengikat diri Abu Lubabah selama tujuh hari, padahal cuaca sangat panas. Ia juga tak makan, begitu pula tak minum. Ia berkata; “Aku tak akan menyesal memperbuat begini, sehingga meskipun karena ini aku berpisah dari dunia, atau Allah mengampuni dosa ku”.

Dan setelah 7 hari menghukum dirinya, dikatakan bahwa Allah SWT. Mengampuni dosanya melalui surah At-Taubah ayat 102

وَءَاخَرُونَ ٱعْتَرَفُوا۟ بِذُنُوبِهِمْ خَلَطُوا۟ عَمَلًا صَٰلِحًا وَءَاخَرَ سَيِّئًا عَسَى ٱللَّهُ أَن يَتُوبَ عَلَيْهِمْ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ غَفُورٌ رَّحِيمٌ

Artinya: Dan orang-orang lain yang mengakui dosa-dosa mereka, mereka mencampurbaurkan pekerjaan yang baik dengan pekerjaan lain yang buruk. Mudah-mudahan Allah menerima taubat mereka. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi maha Penyayang.

Baca Juga:  Besides Not Being Able To Be Burned, This is A Miracle of Prophet Ibrahim That is Barely Known

Itulah sedikit kisah tentang Abu Lubabah yang menghukum dirinya sendiri karena melakukan perbuatan yang sangat ia sesali. Semoga pembaca bisa mengambil pelajaran dari kisah ini agar selalu bertaubat kepada Allah Swt. [] Abian Hilmi

Related Posts

Latest Post