Almuhtada.org – Zikir merupakan suatu ibadah yang bertujuan untuk mengingat Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Bahkan zikir termasuk dalam amalan utama yang wajib dilakukan oleh setiap umat Islam setiap saat.
Sebagaimana dalam Al-Qur’an Surah Al-‘Ankabut ayat 48 yang berbunyi
… “وَلَذِكْرُ اللّٰهِ اَكْبَرُۗ …
Artinya: “Sungguh, mengingat Allah (salat) itu lebih besar (keutamaannya daripada ibadah yang lain).”
Berdasarkan potongan ayat tersebut, zikir dalam hal ini yang dimaksudkan adalah ibadah salat memiliki keutamaan yang besar, mengalahkan ibadah-ibadah yang lain.
Karena di dalam salat, semua bacaannya hanya berisi zikir-zikir untuk mengingat keagungan Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Oleh karena itu, umat Islam harus senantiasa melanggengkan zikir, selain di luar ibadah salat.
Siapa saja yang senantiasa mengingat Allah Subhanahu Wa Ta’ala, maka orang tersebut akan terus diingat oleh-Nya.
Sebagaimana dalam Al-Qur’an Surah Al-Baqarah ayat 152, di mana Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
فَاذْكُرُوْنِيْٓ اَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْا لِيْ وَلَا تَكْفُرُوْنِ
Artinya: “Maka, ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan ingat kepadamu. Bersyukurlah kepada-Ku dan janganlah kamu ingkar kepada-Ku.”
Berdasarkan ayat tersebut, Allah Subhanahu Wa Ta’ala akan mengingat suatu hamba yang senantiasa mau mengingat-Nya, baik ketika sedang senang maupun susah.
Seorang muslim yang senantiasa mengingat Allah Subhanahu Wa Ta’ala, maka orang tersebut akan diingat-Nya dengan diberikan kenikmatan, pertolongan, hingga kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Disamping itu, umat Islam harus senantiasa bersyukur atas berbagai kenikmatan yang dilimpahkan oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala kepadanya.
Setelah diberi kenikmatan, janganlah seorang muslim mengkufuri nikmat tersebut dengan mempergunakannya untuk berbuat kemungkaran yang dilarang oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Wallahu ‘a’lam bis showab [] Mohammad Khollaqul Alim
Editor: Mohammad Rizal Ardiansyah