Almuhtada.org – Sebagaimana sudah kita tahu semuanya bahwasanya dalam menjalani kehidupan di dunia kita menjalin hubungan dengan Allah Swt. dan juga menjalan hubungan dengan makhluk Allah Swt.
Maka dari itu di dalam ajaran agama islam maka kita sebagai makhluk ciptaan Allah Swt. yaitu manusia, kita dianjurkan untuk menjalankan syariat agama islam dimana hal tersebut mengatur kita bagaimana menjalani hubungan dan juga komunikasi kita dengan Allah Swt. serta mengatur kita sebagai manusia menjalin hubungan dengan sesama manusia atau makhluk Allah Swt. lainnya.
Selain dari pada itu dalam syariat islam mengajarkan kita sebagai manusia untuk memiliki akhlak mulia baik itu dalam melaksanakan ibadah kepada Allah Swt. dan juga termasuk dalam bermualah dengan manusia.
Allah Swt. memerintahkan kita sebagai manusia untuk senantiasa bermuamalah yang baik kepada manusia lainnya di dalam Al Quran Surat Al Baqarah ayat yang ke-83, dimana Allah Swt. menjelaskan untuk tidak menyembah selain kepada Allah Swt. kemudian Allah Swt. juga memerintahkan kita sebagai manusia untuk selalu berbuat baik kepada orang-orang terdekat kita seperti ayah dan ibu, berbuat baik kepada kerabat kita, kemudian berbuat baik kepada anak-anak yatim serta berbuat baik kepada orang-orang miskin.
Nah, dari penggalan ayat diatas bahwasanya kita memiliki hubungan dengan Allah Swt. karena kita sebagai orang muslim diharamkan untuk menyembah selain kepada Allah Swt. kemudian dilanjutkan kita sebagai orang muslim untuk selalu berbuat kepada makhluk Allah Swt.
Jadi, penting bagi kita untuk memperhatikan bagaimana hubungan kita dengan Allah Swt. dan juga hubungan kita kepada sesama maunsia mulai dari niat kita, perkataan kita, perbuatan kita dalam menjalani kehidupan di dunia ini.
Ada satu nasihat yang disampaikan Rasulullah Saw. dalam Hadits Riwayat Bukhari no.6018 dan Muslim no.47 bahwa beliau menyampaikan pesan kepada kita semua jika kita beriman kepada Allah Swt. dan juga beriman kepada hari Akhir atau hari kiamat maka Rasulullah Saw. melarang kita untuk mengganggu tetangga kita, kemudian senantiasa memuliakan tamu yang datang untuk silaturahmi di rumah kita, dan juga pastinya selalu berkata dengan sebuah perkataan yang baik atau diam.
Dari hadist di atas maka menjadi bahan renungan kita bahwasanya kita sebagai manusia dalam perkataan yang kita ucaptakn tidak boleh untuk asal berkata. Jadi, kita renungkan terlebih dahulu apakah perkataan ataupun perbuatan yang ingin kita ucapkan atau lakukan karena dua hal tersebut bisa menentukan akhlak kita dalam menjalani hubungan dengan manusia.
Jangan sampai kita sebagai orang muslim hanya memperhatikan penampilan yang sopan dan baik saja akan tetapi kita sebagai orang muslim kita perlu memperhatikan bagaimana perkataan yang ingin kita ucapkan, apakah nantinya akan sopan dan juga baik seperti penampilan yang selalu kita jaga dan dalam perkataan baik yang selalu kita ucapkan maka hal tersebut bisa menjadi amalan ibadah dan bernilai pahala.
Maka hiasilah hati dan juga diri kita sebagai orang muslim dengan mengucapkan perkataan yang baik dan lebih-lebih kita memilih perkataan yang terbaik untuk kita ucapkan kepada manusia secara umum dan jangan sampai kita tersulut emosinya ketika ada hal yang tidak baik menimpa kita, karena Allah Swt. memerintahkan untuk selalu berkata-kata yang baik dan juga lembut dan sesuai dengan syariat islam.
Jangan sampai kita termasuk kedalam orang-orang yang merasa bangga dan juga sombong ketika kita mengucapkan perkataan yang buruk baik itu dalam kehidupan sehari-hari dan dalam media sosial dan terpenting dalam syariat islam kita dianjurkan tidak hanya menyampaikan apa yang ingi kita ucapkan saja akan tetapi dalam perkataan kita mengingat kepada diri kita sendiri dan orang lain tentang pentingnya berkata yang baik.
Jadi, apapun perkataan yang akan kita ucapkan maka renungkan terlebih dahulu dan juga kita memilih perkataan yang baik serta berhati-hati terhadap apa yang kita ucapkan, semoga bermanfaat. [] Alfian Hidayat
Editor: Mohammad Rizal Ardiansyah
