Almuhtada.org – Berangkat dari kekhawatiran atas hasil asesmen yang dilakukan PISA di tahun 2018 mengenai kemampuan literasi siswa Indonesia yang nyaris berada di peringkat paling buncit, tim dosen dan mahasiswa dari UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan bersinergi dengan komunitas pemuda untuk menggagas kampung literasi di Desa Tegalsari, Kecamatan Kandeman, Kabupaten Batang. Kegiatan yang dikemas dalam Program Pemberdayaan Masyarakat (Proberkat) ini diawali dengan Forum Group Discussion atau FGD yang bertempat di Aula Balai Desa Tegalsari pada Minggu, 1 Oktober 2023.
Abdul Mukhlis, Ketua Tim PkM, mengungkapkan bahwa Forum Group Discussion ini dilakukan sebagai langkah awal untuk mengumpulkan data dan memetakan persoalan literasi di tingkat desa. Selain itu, FGD juga digelar sebagai sarana penyampaian ide atau pandangan, pertukaran informasi, dan penyerapan aspirasi, baik oleh Tim PkM maupun kelompok pemuda guna menyusun strategi dalam merintis kampung literasi. Dalam paparannya, dosen Tadris Bahasa Indonesia ini juga menyampaikan, persoalan literasi (membaca dan menulis) tidak hanya menjadi tanggung jawab institusi pendidikan formal saja, melainkan semua pihak juga harus turut andil.
“Kita lihat, hasil PISA 2018 yang mengukur kemampuan membaca-menulis di ranah formal saja hasilnya demikian. Lantas bagaimana jika tes PISA itu juga diterapkan di kampung-kampung, yang sebagian besar kegiatannya terlepas dari rutinitas membaca-menulis? Maka, melalui rintisan kampung literasi inilah, moga-moga bisa menjadi salah satu wasilah untuk memperbaiki reputasi literasi kita yang jelek di mata dunia,” tuturnya.
Anggota Tim PkM Muhammad Alghiffary menambahkan, komunitas pemuda dipandang sebagai aset besar yang dimiliki oleh desa. Karenanya dalam kegiatan Proberkat ini, pihaknya menggandeng beberapa komunitas pemuda di Desa Tegalsari antara lain Karang Taruna, Pemuda Bleder Bersatu (PBB), dan Deprim Boys sebagai mitra dalam berproses membangun kampung literasi. Harapannya, komunitas pemuda tersebut mampu menerapkan sisi kolektivitas sebagai sebuah kelompok yang memiliki kesadaran kritis sehingga punya semangat transformasi ke arah positif. “Pemuda selalu memiliki ruh kolektif dalam bergerak, namun kolektivitas yang berperspektif kritis dan transformatif. Semoga bisa bertumbuh di komunitas yang hari ini kami undang.”
Dalam kegiatan Proberkat ini, pihak desa yang diwakili langsung oleh Kepala Desa Tegalsari, Daryono, mendukung penuh upaya Tim PkM UIN Gus Dur Pekalongan dan komunitas pemuda dalam merintis kampung literasi di desanya. Melalui sambutannya, kepala desa yang masih muda ini menyampaikan terima kasih dan mendorong agar program-program sejenis atau produk dari universitas bisa masuk ke desa-desa agar dirasakan betul manfaatnya oleh masyarakat luas.
“Kami sangat senang dan berharap agar inovasi yang dilakukan oleh universitas memberi inspirasi kepada kami agar bisa diadaptasi oleh rekan-rekan pemuda atau masyarakat lainnya. Dan kami siap mendukung serta memfasilitasi ruang-ruang publik yang ada di desa kami untuk dijadikan sebagai lokasi kampung literasi,” ungkap Daryono.
Di penghujung acara, kegiatan FGD yang bertajuk Pemberdayaan Komunitas Pemuda dalam Merintis Kampung Literasi ini menghasilkan beberapa rumusan strategi, di antaranya perlunya merevitalisasi poskamling menjadi saung baca masyarakat yang berfasilitas internet di tiga dukuh sebagai pilot project, pemenuhan bahan bacaan fisik dan piranti berliterasi di saung baca, pendampingan kegiatan berliterasi, dan pameran buku bersama komunitas literasi di daerah Batang, juga penampilan karya seni oleh mahasiswa dan masyarakat dalam kegiatan pekan literasi desa. [] Tim PkM GLD
Editor: Mohammad Rizal Ardiansyah
