almuhtada.org – Takbiran adalah suatu kegiatan mengumandangkan kalimat takbir yaitu “Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, La ilaha ilallah, Allahu Akbar, Allahu Akbar, Wa Lillahil Hamd” dengan tujuan memuji kebesaran Allah.
Takbiran umum dilakukan masyarakat Indonesia ketika malam menjelang hari raya umat Islam maupun ketika hari raya dan hari tasyrik.
Yang menjadi pertanyaan, apakah takbiran berasal dari budaya orang Indonesia? Mari simak penjelasannya!
Takbiran ternyata bukan hanya ada di Indonesia, loh. Takbiran merupakan sunnah muakkadah atau sunah yang dianjurkan. Artinya, takbiran bukan hanya berlaku di Indonesia, melainkan sudah ada sejak zaman Nabi Muhammad. Tepatnya pada tahun 624 M ketika pertama kali diwajibkan ibadah puasa bulan Ramadan, Nabi Muhammad mengumandangkan takbir bersama para sahabatnya pada malam hingga pagi hari sebelum salat idul fitri.
Kalimat takbir diambil dari kisah Nabi Ibrahim ketika akan memberikan Nabi Ismail kepada Allah sesuai nazarnya. Kemudian malaikat Jibril mengatakan Allah akan mengabulkan doa Nabi Ibrahim karena kesabarannya.
Nabi Ibrahim kemudian berdoa agar Allah tidak menyiksa satu pun umat Nabi Muhammad. Dari situlah Nabi Ibrahim dan Malaikat Jibril saling bersahutan takbir yang akhirnya terciptalah kalimat takbir yang bisa kita kumandangkan sampai sekarang.
Takbiran di luar negeri memang tidak seramai di Indonesia, apalagi di negara-negara dengan minoritas Muslim. Jarang sekali ditemukan video-video takbiran dari luar negeri.
Namun, jika kita mencari di Youtube, takbiran yang dilakukan oleh orang Indonesia akan mudah ditemukan dalam berbagai bentuk, mulai dari takbiran di masjid, hingga takbir keliling dengan menabuh alat musik dan memakai kostum unik. Hal ini menunjukkan bahwa tradisi takbiran sudah menjadi bagian kuat dari budaya masyarakat Muslim Indonesia, tidak hanya sebagai bentuk ibadah, tetapi juga sebagai ekspresi kebersamaan dan kebahagiaan menyambut hari raya. [Nathasya Putri Ratu]
