Al Muhtada.org – Dalam kehidupan, tentu ada kalanya seseorang merasa lelah dan bahkan hampir kehilangan arah. Pepatah mengatakan, meskipun satu dunia menyemangati, kalo capek ya capek aja. But, kalo kita capek dan tidak pernah melibatkan Allah maka capeknya akan lebih terasa dan bahkan berkelanjutan.
Kesulitan-kesulitan atau ujian yang Allah berikan memang terkadang membuat kita lelah, dan bahkan hampir ingin menyerah. Namun perlu kita ketahui, ketika Allah sayang pada hamba-Nya, maka Allah akan mengujinya, yakni dengan melalui beberapa kesulitan atau ujian.
Atau bahkan ketika kita tidak terjadi suatu masalah apa pun, namun tiba-tiba kita merasa sedih. Nah itu juga dapat termasuk tanda bahwa Allah sedang rindu pada hamba-Nya.
Ingatlah ketika kita memiliki masalah yang besar, jangan pernah katakan Ya Allah aku punya masalah yang besar, namun katakan pada masalah aku punya Allah yang Maha Besar. Jangan lupa bersyukur atas apa yang telah terjadi, karena sejatinya ketika kita memiliki masalah, Allah ada untuk kita.
Jadi, seberat apa pun masalahnya, seberat apa pun ujiannya, hal paling baik adalah senantiasa husnudzon kepada Allah. Dan ketika hendak menyelesaikan masalah tersebut hendaklah kita melibatkan Allah, karena Allah selalu senang mendengar rintihan hamba-Nya.
Allah Subhanahu Wata‘ala berfirman dalam Qur’an Surah Az-Zumar ayat 52 yang berbunyi;
۞ قُلْ يٰعِبَادِيَ الَّذِيْنَ اَسْرَفُوْا عَلٰٓى اَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوْا مِنْ رَّحْمَةِ اللّٰهِۗ اِنَّ اللّٰهَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ جَمِيْعًاۗ اِنَّهٗ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ ٥٣
Yang artinya: Katakanlah (Nabi Muhammad), “Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas (dengan menzalimi) dirinya sendiri, janganlah berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
Dari ayat tersebut sudah sangat jelas bahwasanya selelah apapun kita atas permasalahan di dunia, ingatlah Allah, dan jangan sampai kita berputus asa kepada rahmat Allah. Minimal ketika iman kita sedang take of ataupun turun, kita harus tetap melaksanakan dasarnya keimanan kita yakni sholat 5 waktu.
Demikianlah ilmu ini, semoga dapat bermanfaat, wallahu alam bissawab. [] Rosi Daruniah
Editor: Nayla Syarifa