Al Muhtada.org – Dalam kehidupan di dunia, tentu manusia memiliki ketergantungan satu sama lain. Setiap langkah, ucapan, dan tindakan kita, secara langsung atau tidak, memengaruhi kehidupan orang lain.
Islam mengajarkan kita untuk selalu berbuat baik dan memudahkan urusan sesama. Hadits Rasulullah yang diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari berbunyi: “Barang siapa yang menyulitkan (orang lain), maka Allah akan mempersulitnya pada hari kiamat” (HR. Al-Bukhari no. 7152). Pesan ini menjadi peringatan bahwa setiap tindakan kita terhadap orang lain akan kembali kepada diri kita sendiri, baik di dunia maupun di akhirat.
Menyulitkan orang lain tidak selalu berupa tindakan besar. Terkadang, sikap sepele seperti menunda janji, mempersulit urusan administratif, atau mempermainkan kepercayaan orang lain bisa menjadi bentuk kedzaliman. Islam dengan tegas menentang hal ini karena kedzaliman adalah sebab kehancuran hubungan sosial.
Dalam konteks modern, larangan menyulitkan bisa diterapkan dalam berbagai hal, seperti memperlambat proses birokrasi tanpa alasan, menyalahgunakan kekuasaan, atau bahkan dalam praktik ekonomi seperti menaikkan harga secara tidak wajar.
Allah menciptakan manusia untuk saling membantu, bukan saling menyusahkan. Rasulullah bersabda: “Barang siapa yang mempermudah kesulitan seorang mukmin, Allah akan mempermudah urusannya di dunia dan akhirat” (HR. Muslim no. 2699). Hadits ini menjadi dorongan untuk menjadikan hidup lebih bermakna dengan memudahkan urusan orang lain. Balasannya, Allah menjanjikan kemudahan dalam setiap langkah hidup kita, baik di dunia maupun di akhirat.
Hari kiamat adalah saat di mana manusia sangat membutuhkan rahmat dan pertolongan Allah. Jika di dunia kita sering menyulitkan orang lain, maka di akhirat kita akan dibalas dengan kesulitan yang jauh lebih besar. Sebaliknya, siapa yang menjadi jalan kemudahan bagi sesama akan mendapatkan rahmat dan kemudahan dari Allah. Semoga kita senantiasa menjadi pribadi yang memudahkan dan membawa kebaikan, sehingga kehidupan ini penuh berkah dan rahmat dari Allah. [] Adinda Aulia
Editor: Nayla Syarifa