Hikmah Rasa Sakit Dalam Diri Seseorang Menurut Agam Islam

Hikmah Ketika mendapat Rasa Sakit
Gambar Ilustrasi Hikmah Ketika mendapat Rasa Sakit (Freepik.com - Almuhtada.org)

Almuhtada.org – Dalam kehidupan seseorang sudah semestinya akan merasakan sehat ataupun sakit. Saat kita sedang sehat, diharapkan kita selalu bersyukur karena nikmat yang telah Allah berikan kepada kita. Nikmat sehat adalah nikmat yang sudah sepatutnya kita syukuri.

Nikmat sehat merupakan nikmat yang mahal harganya, karena jika kita sakit sudah semestinya akan membutuhkan banyak biaya, belum lagi dengan kita yang meminta bantuan orang disekitar kita untuk mengurus kita saat kita sakit.

Dan begitupun Ketika kita diberikan sakit oleh Allah, kita harus selalu bersabar dan berperasangka baik bahwa yang sudah Allah tentukan merupakan hal yang baik. Mungkin dengan dikasihnya kita sakit, Allah akan melebur dosa dosa kita.

Seorang muslim sudah hakikatnya, keadaan baik sehat maupun sakit akan mengandung kebaikan. Rasululloh SAW. Bersabda

عَجَبًا لأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ وَلَيْسَ ذَاكَ لأَحَدٍ إِلاَّ لِلْمُؤْمِنِ إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ

Yang artinya: sungguhmenakjubkan keadaan mukmin. Seluruh urusannya itu abik. Hal ini tidaklah didapati kecuali pada diri seorang mukmin. Jika mendapatkan kesenangan, makai a bersyukur. Hal itu baik baginya. Jika mendapatkan kesusahan, makai a bersabar. Itu pun baik baginya. (HR. Muslim, no.2999)

Semua yang datang pada kita, tentunya sudah atas izin dari Allah. Berikut ini adalah hikmah yang dapat kita ambil dari sakit yang menimpa kita:

  1. Mendapatkan ridho dari Allah SWT
Baca Juga:  Penyebab Ngantuk Setelah Menangis Menurut Al-Qur’an

Sikap yang seharusnya kita lakukan saat diri kita mendapat cobaan dari Allah berupa rasa sakit adalah bersabar dan menerima dengan lapang dada atas rasa sakit yang sedang dideritanya.

  1. Dihapus dosa dosanya dan dinaikan derajatnya

Sungguh islam merupakan agama yang sangat damai dan sederhana. Bahkan didalam sebuah hadis dikatakan jikalau sedang sakit itu dapat menggugurkan dosa seperti pohon menggugurkan daunnya. Rasululloh SAW bersabda:

مَا مِنْ مُسْلِمٍ يُصِيبُهُ أَذًى مَرَضٌ فَمَا سِوَاهُ إِلَّا حَطَّ اللَّهُ سَيِّئَاتِهِ كَمَا تَحُطُّ الشَّجَرَةُ وَرَقَهَا

Artinya: setiap muslim yang terkena musibah penyakit atau yang lainnya, pastinya Allah akan menghapuskan kesalahan kesalahanya, sebagaimana pohon menggugurkan daun daunnya. (HR,Bukhori dan Muslim)

Rasa sakit juga dapat meninggikan derajat kita dimata Allah, karena atas kesabaran kita dan keteguhan kita dalam melalui rasa sakit. Tentunya tidak semerta merta Allah memberikan rasa sakit tersebut, sudah semestinya Allah memiliki alasan kita diberikan sakit.

Boleh karena Allah ingin mengatahui iman seorang hambanya atau karena rasa sayang Allah yang besar, sehingga mendatangkan sakit terhadap hambnya agar dosa dosa hambanya turut di lebur.

  1. Mendapatkan pahala

Saat kita sedang terkena sakit, pastinya kita tidak dapat melakukan aktivitas secara normal, atau tidak dapat produktiv. Allah merupakan tuhan yang maha penyayang, salah satu bukti tersebut adalah dengan mengalirnya pahala amal sholeh disaat kita sedang sakit. Rosululloh bersabda dalam sebuah hadis:

Baca Juga:  Ujian Kehidupan: Makna dan Hal yang Harus Dilakukan

إذَا مَرِضَ العَبْدُ، أوْ سَافَرَ، كُتِبَ له مِثْلُ ما كانَ يَعْمَلُ مُقِيمًا صَحِيحًا

Artinya: apabila seorang hamba sedang sakit atau safar, maka Allah akan menuliskan baginya pahala sepertisaat ia melakukan ibadah dimasa sehat dan mukmin. (HR. Bukhori)

Dengan demikian dapat diambil pelajaranya, bahwa rasa sakit yang menimp kita bukan merupakan rasa balas dendam Allah terhadap kita, akan tetapi membuktikan bahwa Allah sayang kita dengan memberikan rasa sakit sebagai jalan untuk mendapatkan ridho-Nya dan menghapuskan dosa yang telah kita perbuat.

Jadi jangan selalu negative thingking terhadap apapun yang telah Allah gariskan dalam kehidupan kita. Tentunya semua yang telah Allah tetapkan sudah memiliki makna tersendiri. [] Berliana Salwa Auliya

Editor: Mohammad Rizal Ardiansyah

Related Posts

Latest Post