Mengenal Astronom Muslim Pembuat Astrolobe

Ilustrasi Astrolobe Karya Al-Fazari (Kompas.com – Almuhtada.org)

Almuhtada.org – Muslim dahulu memiliki banyak sekali ilmuwan yang berpengaruh di dunia. Salah satunya ialah Abu Abdallah Muhammad bin Ibrahim Al-Fazari, seorang astronom muslim pertama yang membuat astrolobe (Astrolab) atau alat mengukur tinggi bintang. Ia merupakan seorang filsuf, matematikawan, dan astronom muslim.

Alat menghitung analog pertama, Astrolab planisferis, digunakan untuk membantu astronom dengan menghitung waktu terbit dan tenggelam. Serta titik kedudukan matahari, bintang, dan benda langit lainnya pada titik tertentu. Pada pertengahan abad, Astrolab menjadi alat penentu posisi.

Untuk mengukur jarak dan tinggi bintang, Astrolab menggunakan jam matahari sebagai model alam semesta. Menurut Chaucer dalam “Treatise in the Astrolabe”, Astrolab kemudian menjadi alat navigasi utama. Kemajuan dalam astronomi meningkat cepat dalam beberapa bulan setelah ditemukan oleh Al Farazi.

Al-Fazari memiliki ayah bernama Ibrahim Al-Fazari yang juga merupakan seorang astronom dan matematikawan di era Abbasiyah.

Oleh khalifah Al Mansyur dari Abbasiyah, Al-Fazari pernah mendapatkan tugas untuk menerjemahkan ilmu angka dan ilmu itu serta ilmu astronomi India. Ia bersamaan dengan Yakub ibn Thoriq dan ayahnya mendapatkan tugas untuk menerjemahkan teks astronomi India oleh Brahma Gupta pada abad ke-7. Brahma Sphuta Siddhanta ke dalam bahasa Arab sebagai Az jiz ala Sini al Arab atau dalam artian kitab Sind Hind. Hasil dari terjemahannya ini menjadi sebuah gerakan baru dalam transisi angka Hindu dari India ke dalam Islam.

Baca Juga:  Bagian Dua: Mengenal Pejuang Islam Masa Khilafah Utsmaniyah yang Identitasnya Kebarat-Baratan

Pada waktu dinasti Abbasiyah berkuasa, mereka mendukung penuh dalam pengembangan ilmu pengetahuan di bidang astronomi. Salah satu khalifah yang sangat mendukung ialah Al Mansyur.

Hingga di masa khalifah Harun Al Rasyid, ia mengumpulkan dan mendorong berbagai ilmuwan dan cendekiawan muslim untuk menerjemahkan berbagai literatur yang berasal dari Yunani Romawi kuno India hingga Persia.

Al-Fazari adalah salah satu astronomi yang paling awal di dalam dunia islam. Al fazari memegang peran yang sangat penting dalam kemajuan ilmu astronomi di masa Abbasiyah. Ia menerjemahkan banyak keteraturan asing ke dalam bahasa Arab dan persia.

Menurut Ehsan Masood dalam bukunya yang berjudul “Ilmuwan Muslim Pelopor Hebat di Bidang Sains Modern” penerjemahan kitab Sind Hind sangatlah berharga. Bukan karena wawasan astronomi tapi juga sistem penomoran India atau Kalpa Aharganas dengan perhitungan tahun hijriah Arab.

Selain itu, karya Al-Fazari lainnya ialah mencantumkan daftar negara-negara di dunia dan dimensinya berdasarkan perhitungan tabel. Hasil karyanya ini melalui penerjemahan mengenalkan sistem penomoran tersebut ke dunia Arab.

Al-Fazari juga telah menghasilkan buku-buku panduan yang lain dalam membantu ahli falak dalam usaha meningkatkan kajian bidang astronomi. Buku-buku ilmiah dalam bidang astronomi hasil karya Al-Fazari selain kitab al-Zij ‘Ala Sini al-‘Arab yakni kitab al-Qasidah Fi ’Ilm al-Nujum dan kitab al-Miqyas lil Ziwal. Di masa depan Al-Fazari terus menghasilkan judul-judul yang sangat berguna dalam bidang ilmu astronomi dan ilmu falak. [] Raffi Wizdaan Albari

Baca Juga:  Dibalik Makna Lagu Lir-Ilir Karya Sunan Kalijaga

Related Posts

Latest Post