Inilah Keutamaan dalam Mengaji

Kegiatan Mengaji (Dokumen Pribadi - Almuhtada.org)

Almuhtad.org  Ngaji adalah sebuah kata sederhana, tetapi belum tetntu banyak orang melakukan hal yang ada di dalam ngaji. Para santri juga berpendapat bahwasnya ngaji adalah sebuah singkatan, yaitu ngatur jiwo (mengatur jiwa). Kenapa para santri bisa berpendapat begitu karena ngaji adalah sebuah kegiatan ataupun aktivitas yang bisa menghadirkan pahala.

Tidak hanya itu, mengaji juga sebuah aktivitas yang dimana mengatur jiwa kita agar bisa lebih tenang dan bisa memberikan arah kepada hati kita. Tetapi seringkali ngaji selalu dikaitkan dengan pesantren. Padahal mengaji itu tidak harus di pesantren, orang yang tidak berlatar belakang pesantren pun harus mengaji. Karena melalui  mengaji sama halnya dengan kita mencari ilmu.

Mencari ilmu sangat diwajibkan dalam islam, sebagaimana dalam hadits nabi yang artinya; “Mencari ilmu wajib bagi orang-orang muslim dan muslimat” Dari hadis tersebut, bisa diartikan bahwa ngaji ataupun mencari ilmu sifatnya adalah wajib, karena ilmu itu harus dicari bukan ilmu yang mencari kita.

Adapun bebarapa keutamaan dalam mengaji:

  1. Membawa Ketenangan Jiwa

Mengaji adalah sesuatu yang bisa menjadikan diri tenang. Menurut para ahli, suara bacaan Al-Qur’an memiliki efek relaksasi terbaik untuk menurunkan setres. (dr. Andri Abdurrahman, S.Si.,M.T.,./2006 ). Artinya secara tidak langsung ketika kita sedang setres, lalu kita mengaji ataupun mendengarkan orang mengaji, stress itu perlahan-lahan akan menghilang.

Baca Juga:  Muslim Wajib Tahu! Berikut Perspektif Islam Mengenai Konsep Ujian dan Cobaan Hidup

Sebagaimana, ketika Umar bin Khatab mendengar bacaan Al-Qur’an yang dilantunkan oleh adiknya, Fatimah. Pada saat itu Fatimah membaca surat At-taha. Hati Umar seketika tersentuh, akhirnya ia memeluk agama Islam dan menjadi pembesar islam, yakni menjadi salah satu dari Khulafaurrasyidin

  1. Mendapatkan Pahala

Memang tidak bisa dipungkiri bahwasanya mengaji mendatangkan suatu pahala. Pada saat kita mengaji dan duduk di suatu majlis, walapun tidak paham apa yang disampaikan oleh ustadz yang mengajar, kita tetap mendapatkan suatu pahala. Dengan menatap wajah beliau, sebagaimana dengan keterangan yang ada dalam kitab Durratun Nasikhin “Memandang wajahnya orang alim adalah suatu ibadah” (Durratun Nasikhin). Dengan sekedar memandang wajah ustadz yang mengajar, kita sudah mendapatkan pahala, apalagi kita paham dengan apa yang disampaikan.

Katakanlah mengantuk pada saat mengaji, kita juga bisa mendapatkan pahala, karena sudah niat untuk pergi ke majlis ilmu. Dalam sebuah maqalah mengatakan: satu langkah kita menuju kebaikan, maka itu dihitung kebaikan juga. Berarti secara tidak langsung kita sudah mendapatkan pahala ketika berjalan menuju ke tempat mengaji ataupun di tempat suatu majlis.

  1. Langkah Awal Menuju ke Jalan Allah

Ada satu sahabat yang pernah bertanya kepada nabi saw. “Wahai nabi, lebih baik mana di antara orang-orang mengaji di teras masjid di bandingkan dengan orang-orang sholat di dalam masjid?”  Nabi pun menjawab: “Keduanya bagus, sama-sama menuju jalannya Allah, tetapi lebih baik mengaji dulu sebelum melakukan sebuah ibadah.” Itu artinya, nabi pun lebih memilih seseorang untuk mengaji dulu sebelum beribadah. Melalui mengaji seseorang dapat memahami bagaimana tata cara beribadah, supaya tidak salah dalam menjalani ibadah tersebut.

Baca Juga:  Ingin Rezeki mu Mengalir Deras Yuk Amalkan Salat Sunnah Ini

Dalam kitab Durratun Nasikhin dijelaskan bahwa “Tidurnya orang alim lebih bagus dari pada ibadahnya orang yang belum tau tentang ibadah tersebut.” Artinya, tidurnya orang alim itu lebih baik, karena dia tau kegunaan dari tidur, daripada orang jahil (orang bodoh) yang tidak tau kegunaan sholat untuk apa.

Ada banyak sekali keutamaan-keutamaan dalam mengaji, karena itu semua dampak yang mengarah dalam diri kita sendiri. Mengaji adalah sebuah aktivitas untuk megatur jiwa kita agar menjadi lebih baik, karena ngaji mempunyai kepanjangan, yaitu ngatur jiwo. [] Muhammad Nadif

Related Posts

Latest Post