Almuhtada.org – Kematian bukanlah hal yang diingankan oleh setiap orang, kematian adalah sebuah takdir yang tidak dapat dihindari. Kematian adalah sebuah hal yang tabu karena kematian bisa dating kapan saja, tidak peduli kita sedang apa tidak peduli siapa orangnya, setiap mahluk yang hidup dan berjiwa akan merasakan kematian tanpa terkecuali.
Manusia adalah mahluk hidup yang diciptakan oleh Allah SWT dengan sempurna-sempurnanya bentuk dan rupa karena mahluk hidup selain manusia diciptakan dengan tidak sempurna secara bentuk dan akal. Manusia juga tak luput dari kematian, setiap manusia akan merasakan kematian yang sama tergantung akhir kisah hidup mereka pakah mati dengan cara husnul khatimah atau su’ul khatimah.
إنَّمَا الأَعْمَالُ بِالخَـوَاتِيْمُ رواه البخاري
“Sesungguhnya amalan itu (tergantung) dengan penutupnya”. [HR Bukhari )
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
“Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa, dan janganlah kalian mati melainkan dalam keadaan muslim (berserah diri) ”. (Ali Imran: 102)
Husnul Khatimah, sebagai cita-cita mulia tertinggi dalam Islam, merupakan harapan setiap muslim untuk mengakhiri kehidupan dengan penuh kebaikan, taqwa, dan ketaatan kepada Allah SWT. Kematian yang berakhir dengan Husnul Khatimah menjadi bukti kesungguhan seorang hamba dalam menjalani kehidupan dunia, serta persiapannya untuk menghadap Allah sang Pencipta di Surga.
Husnul khatimah adalah akhir cerita yang baik Yaitu seorang hamba, sebelum meninggal, ia diberi taufiq untuk menjauhi semua yang dapat menyebakan kemurkaan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dia bertaubat dari dosa dan maksiat, serta semangat melakukan ketaatan dan perbuatan-perbuatan baik, hingga akhirnya ia meninggal dalam kondisi ini.
Tanda husnul khatimah, yang hanya diketahui hamba yang mengalaminya, yaitu diterimanya kabar gembira saat sakaratul maut, berupa ridha Allah sebagai anugerahNya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلَائِكَةُ أَلَّا تَخَافُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنْتُمْ تُوعَدُونَ
“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Rabb kami ialah Allah,” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan): “Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu”. [Fushilat/41 : 30].
Mati Su’ul Khatimah( Buruk). adalah mati yang berakhir pada keburukan.Banyak orang yang tidak menginginkannya, oleh karena itu, Kita wajib mematuhi perintah Allah SWT dan menjauhi segala bertuk Larangan, dan meninggalkan dunia ini akan tergolong pada khusnul Khatimah yaitu mati dalam keadaan yang baik bukan dengan Su’ul Khatimah (mati yang buruk).
Su’ul khatimah merupakan keadaa dimana sesorang meninggal atau menutup kisah hidupnya dengan tada tanda yag buruk contohnya adalah sebelum dimasukkan ke dalam liang lahat pasti ada saja kejadian yang janggal. Su’ul khatimah juga bisa disebabkan oleh si mayit yang melakukan perbuatan yag buruk selama hidupnya.
Di zaman sekarang ini banyak sekali orang-orang yang meninggal entah itu menngggal karena bunuh diri atau mati karena memang takdirnya. Tentu kita semua ingin memiliki akhir kisah yang baik atau husnul khatimah. Untuk mencapai husnul khatimah kita tentu harus menerapkan amal baik atau amal jariyah yang tetap mengalir agar kebaikan kita tetap dikenang oleh orang lain.[]Ahkmad Maulana Marzuki
Editor : Raffi Wizdaan Albari