Almuhtada.org – Surga adalah tempat tertinggi yang diinginkan oleh setiap Umat Muslim. Bayangkan betapa bahagianya jika amal kita sebagai anak-anak dapat menjadi jalan bagi orang tua kita untuk merasakan nikmatnya surga.
Dalam hadits, Rasulullah SAW bersabda, “Ridha Allah tergantung kepada ridha orang tua, dan murka Allah tergantung kepada murka orang tua.” Ini menunjukkan bahwa ridha orang tua memiliki dampak besar bagi kebaikan kita di dunia dan akhirat.
Dalam hidup, setiap manusia memiliki kewajiban kepada orang tua. Sejak kita lahir hingga dewasa, mereka telah mengorbankan waktu, tenaga, bahkan perasaan demi kebaikan anak-anaknya.
Setiap detik yang mereka habiskan, dari membimbing hingga mendukung langkah-langkah kecil kita, adalah bukti nyata cinta dan ketulusan yang sulit dibalas dengan apa pun. Dalam Islam, Allah telah menekankan pentingnya bakti kepada orang tua, bahkan menyandingkannya dengan kewajiban beribadah kepada-Nya.
Salah satu cara kita sebagai anak untuk berbakti kepada orang tua adalah menjadi penyebab bagi mereka untuk masuk surga.
Anak yang sholeh adalah hasil kerja keras orang tuanya. Oleh karena itu Islam sangat mendorong seseorang untuk memperhatikan pendidikan anak-anak mereka dalam hal agama sehingga nantinya anak tersebut tumbuh menjadi anak yang sholeh, lalu anak itu akan menjadi sebab yang mana orang tuanya masih akan mendapatkan pahala meskipun orang tuanya sudah meninggal.
Diriwayatkan oleh Abu Hurairah, Rasulullah SAW. bersabda: “Sungguh, Allah SWT. benar-benar mengangkat derajat seorang hamba-Nya yang sholeh di surga,” maka ia pun bertanya: “Wahai Rabbku, bagaimana ini bisa terjadi?” Allah SWT. menjawab: “Berkat istighfar anakmu bagi dirimu”. (Tentang hadits ini, Imam Ibnu Katsir berkata: “Isnadnya shahih”.).
Rasulullah SAW. bersabda: “Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang diambil manfaatnya, atau doa anak yang shalih.” (H.R Muslim no. 1631)
Dari Sa’id bin Jubair dari Ibnu ‘Abbas R.A, beliau berkata: “Allah mengangkat derajat anak cucu seorang mukmin setara dengannya, meskipun amal perbuatan anak cucunya dibawahnya, agar kedua orang tuanya tenang dan bahagia. Kemudian beliau membaca firman Allah SWT. artinya, “Dan orang-orang yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan” (Ath-Thuur: 21) kemudian beliau berkata: “dan kami tidak mengurangi dari bapak-bapak mereka apa yang kami berikan kepada anak mereka” (As-Silsilah Ash-Shahihah no. 2490 5/495, Al-Maktabah As-Syamilah)
Maka dari itu, jadilah anak yang menjadi penyebab orang tua masuk surga dengan niat yang tulus dan usaha yang konsisten. Ingatlah bahwa surga adalah tempat yang kekal, dan kebahagiaan terbesar bagi kita adalah jika kita bisa bersama-sama orang tua kita di sana.
Dengan berbuat baik, mendoakan, dan menjadi anak shalih yang berakhlak mulia, kita tidak hanya membahagiakan mereka di dunia tetapi juga mempersiapkan tempat terbaik bagi mereka di akhirat. Semoga kita semua bisa menjadi anak-anak yang mampu membawa orang tua kita ke dalam surga-Nya. Aamiin. [] Aisyatul Latifah
Editor: Mohammad Rizal Ardiansyah
