Learn History, Repeat Victory: Yuk Cari Tahu Masa Kecil Syaikh Abdul Qadir Al-Jilani di Jilan!

Learn History, Repeat Victory (Freepik.com - Almuhtada.org)

Almuhtada.org – Hallo sobat Almuhtada, pernahkah Anda membaca buku Model Kebangkitan Umat Islam karya Dr. Majid ‘Irsan Al-Kilani?

Nah, bagi Anda yang belum membacanya dan penasaran dengan pembahasan yang ada pada buku tersebut, kami sarankan untuk mempelajarinya karena banyak hal menarik yang bisa kita pelajari lho.

Pada buku ini membahas tema besar tentang upaya 50 tahun gerakan pendidikan melahirkan generasi Shalahuddin dan merebut Palestina.

Salah satu pembahasan dari buku ini yang sangat menarik untuk dipelajari yaitu masa kecil Syaikh Abdul Qadir Al-Jilani. Syaikh Abdul Qadir Al-Jilani lahir pada tahun 470 H/1077 M di Jilan.

Jilan (kadang disebut Kilani, Jilani, Kili, dan Jali) adalah suatu kawasan luas yang terdiri dari beberapa negeri yang tersebar di seberang Thabaristan, arah selatan Laut Kaspia.

Pada kawasan ini tidak ada kota besar melainkan hanya perkampungan yang terletak di dataran subur yang diapit gunung.

Baca Juga:  Sudahkah Kita Bebas dari Sifat Dengki? Simak Doa agar Terhindar dan Cara Menghadapi Orang yang Dengki

Dari sebelah ayah, garis keturunan Syaikh Abdul Qadir sampai kepada Al-Hasan bin Ali bin Abi Thalib. Sedangkan dari sebelah ibu, garis keturunannya sampai kepada Al-Husain bin Ali bin Abi Thalib.

Ibu Abdul Qadir bernama Fatimah Ummu Al-Khair. Ayah Abdul Qadir yaitu Abi Shalih Musa Jinki Daust yang meninggal ketika dia masih kecil. Abdul Qadir tinggal dengan adiknya yang bernama Abdullah yang kemudian meninggal ketika baru menginjak usia dewasa.

Keluarga Abdul Qadir menerapkan pola hidup zuhud, Dia menjelaskan keadaan orang tuanya, “Ayahku lebih memilih hidup zuhud sekalipun mampu hidup mewah dan ibuku sangat mendukung dan bisa menerimanya, kedua orang tuaku dikenal shalih, taat agama dan sayang kepada sesama.” (Abdul Qadir al-Jilani, al-Fath ar-Rabbani, hlm.222).

Selain itu, ibu dan bibinya yang bernama Ummu Aisyah terkenal memiliki tingkat kesalihan yang luar biasa. Sementara kakeknya dari pihak ibu yaitu Syaikh Abu Abdullah ash-Shawma’i termasuk salah seorang ulama dan ahli zuhud Jilan yang sangat terkenal.

Nuansa keagamaan ini mengangkat popularitas keluarga Abdul Qadir sehingga masyarakat mempercayakan tampuk kepemimpinan spiritual kepada mereka dan selalu meminta pertimbangan mereka dalam urusan dan masalah.

Kehidupan spiritual keluarga telah membentuk nilai-nilai kepribadian Abdul Qadir sejak kecil dan mempengaruhi sikap dan visinya terhadap setiap permasalahan yang dihadapi atau disaksikannya selama tinggal di Baghdad, baik dalam bidang sosial, politik, maupun budaya.

Para sejarawan mengungkapkan fakta bahwa Abdul Qadir sangat berpegang teguh dengan etika agama dan suka mencermati masalah-masalah krusial sejak dini.

Itulah pembahasan singkat tentang masa kecil Syaikh Abdul Qadir al-Jilani di Jilan. Perlu sobat ketahui bahwa kelak beliau ini merupakan pendiri Madrasah al-Qadiriyyah yang berperan sebagai pemegang kendali Gerakan Ishlah dan Pembaruan.

Baca Juga:  Menghadapi Ujian Hidup dengan Sabar dan Tawakal

Perannya tersebut membuat beliau memperlebar pengaruh dan hubungannya ke seluruh penjuru dunia Islam. Bagaimana pembahasannya mengenai hal ini? Kita bahas di artikel berikutnya ya!

Learn History, Repeat Victory! Yuk terus belajar sejarah untuk mengulangi kesuksesan yang telah diraih sebelumnya!”

Wallahu A’lam Bish Shawab

Sumber: Buku Model Kebangkitan Umat Islam karya Dr. Majid ‘Irsan Al-Kilani

[] Raudhatul Jannah

Related Posts

Latest Post