Almuhtada.org – Setiap muslimah yang sudah baligh pasti sudah mengetahui bahwa setiap bulan dia harus melakukan mandi wajib setelah berhentinya darah haid.
Kegiatan mandi wajib ini harus benar-benar dilakukan secara benar karena akan mempengaruhi ibadah yang harus dilakukan pada saat haid telah berhenti.
Untuk melakukan mandi wajib, hanya dibutuhkan 2 rukun yang harus dipenuhi, yaitu niat dan meratakan air ke seluruh tubuh. Niat mandi wajib dibaca pada saat pertama kali mengalirkan air pada tubuh dengan dilafazkan dalam hati.
Pastikan dalam niat tersebut terdapat unsur menyengaja melakukan mandi wajib untuk menghilangkan hadas besar. Contoh niatnya adalah
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الحَدَثِ الْأَكْبَرِ فَرْضًا لِلَّهِ تَعَالَى
Artinya: aku niat mandi untuk menghilangkan hadas besar, wajib karena Allah Ta’ala.
Setelah itu bersihkan badan dari najis ataupun penghalang terlebih dahulu, rayakan air ke seluruh tubuh sebelum memberikan tambahan sabun untuk membantu membersihkan dari kotoran yang bukan najis.
Setelah airnya merata, mulai bersihkan tubuh menggunakan sabun sampai bersih. Untuk memantapkan datanya air pada tubuh maka dapat dilakukan dengan membersihkan sisa sabun dan bisa yang ada pada tubuh, lalu mengalirkan air kembali pada seluruh tubuh.
Untuk bagian tubuh yang wajib terkena air adalah bagian tubuh yang terlihat dengan mata telanjang kecuali bola mata dan dalam mulut.
Jangan sampai terlewat juga daun telinga yang harus terkena air (bukan dalamnya), sela-sela jari, lipatan-lipatan yang ada pada tubuh, dan pusar yang walaupun tidak harus dibersihkan secara menyeluruh tapi setidaknya dibahas dengan air mengalir.
Sekian sedikit pembahasan mengenai rukun yang wajib dipenuhi pada saat mandi wajib. Semoga bermanfaat. Wallahu A’lam. [] Shofiyatul Afiyah
Editor: Mohammad Rizal Ardiansyah
