Almuhtada.org – Raja atau pemimpin adalah orang yang mempunyai kekuasaan atau kendali atas suatu wilayah maupun organisasi masyarakat (Negara). Kekuasaan yang dimiliki seorang Raja biasanya bersifat absolut, kekuasaan Raja juga digunakan untuk memakmurkan dan mensejahterakan rakyat dan negaranya.
Di berbagai belahan dunia, sudah banyak dikisahkan tentang seorang Raja Agung yang memiliki kebijaksanaan tinggi, kekuasaan yang luas, kerajaan yang mewah, bala tentara yang kuat dan berbagai keistimewaan lainnya selama Raja tersebut memipin. Bahkan ada kisah tentang raja-raja dengan kediktatoran dan kebengisannya seperti Fir’aun.
Namun tahu kah kalian, ada satu sosok Raja yang sangat terkenal dengan kehebatannya bahkan keteladannya. Raja tersebut adalah Zulkarnain Agung, seorang Raja yang memiliki ketauhidan yang tinggi dan kekuasan yang membentang luas.
Kata Zulkarnain atau Dzulqarnain memiliki makna yakni dua tanduk, beliau merupakan seorang Raja yang hidup jauh sebelum zaman Rasulullah SAW. Di dalam Islam sendiri sosok Zulkarnain atau Dzulqarnain merupakan seorang Raja yang berhasil membuat tembok besi untuk mengurung Ya’juj dan Ma’juj.
Dikisahkan bahwa pada selama Zukarnain berkuasa tidak ada pemimpin yang memiliki kualitas sama seperti dia. Allah sendiri mengatakan dalam Al-Quran bahwa raja-raja di bumi pada masa sebelum kenabian Rasulullah SAW tidak memiliki kualitas yang sama seperti Raja Zulkarnain yang memiliki kekuasaan dan keimanan sekaligus.
وَلَقَدْ ضَلَّ قَبْلَهُمْ أَكْثَرُ الْأَوَّلِينَ
Terjemah: “Dan sesungguhnya telah sesat sebelum mereka (Quraisy) sebagian besar dari orang-orang yang dahulu” (Q.S As-Shaffat: 71)
Zulkarnain Agung memiliki kekuasaan yang membentang luas dari wilayah Barat hingga Timur. Namun kisahnya tidak terlalu banyak diabadikan dalam catatan Sejarah, Al-Quran adalah salah satu sumber yang mengisahkan tentang sosok Zulkarnain secara detail di dalam surah Al-Kahfi ayat 83-101.
Zulkarnain adalah seorang raja yang memiliki ketauhidan tinggi terhadap Allah SWT. Walaupun Islam belum ada pada masa Zulkarnain, beliau dengan pasti digambarkan oleh Allah sebagai Raja yang bertauhid, memegang nilai-nilai keadilan, toleransi dan tidak serakah dengan kekuasaannya.
Seperti yang kita tahu bahwa kekuasaan bisa menjadi racun bagi seorang pemimpin, jika keinginan berkuasa terlalu berlebihan maka akan mendatangkan banyak fitnah dan berbagai dampak buruk. Allah adalah Maha Raja diatas segala raja yang ada dimuka bumi ini.
Seadidaya apapun kekuasaan besar tidak akan ada yang bertahan dan abadi seperti peradaban kekuasaan besar seperti Summeria, Assyria, Babilonia, Romawi, Yunani, Umayyah, Abbasyia, Uni Soviet, Britania Raya bahkan kekuasaan yang dimiliki Zulkarnain Agung Sekalipun. Mereka semua akan hancur dan runtuh, dan hanya meninggalkan sebuah peradaban dengan catatan-catatan Sejarah.
Kembali lagi pada sosok Zulkarnain, beliau adalah Raja yang memiliki keteguhan tinggi dan hatinya tidak pernah kalah dengan sifat keduniawian. Seorang sejarawan dan politisi katolik Inggris Lord Acton pernah berkata “power corrupts, absolute power, corrupts absolutely” ini merupakan aturan umum.
Pada intinya kekuasaan itu merusak ego seseorang apalagi jika memiliki kendali atas hal tersebut. Semakin haus dengan kekuasaan maka perlahan orang itu akan termakan dengan egonya sendiri.
Maka dari itu, Raja Zulkarnain adalah sosok raja yang selamat dari egonya. Meskipun memiliki kekuasaan yang adidaya, kekayaan dan ketenaran hal tersebut bukan menjadi fitnah bagi seorang Zulkarnain Agung. Ia sangat dicintai oleh rakyatnya dan hingga kini sosok Zulkarnain Agung masih diperdebatkan identitasnya.
Karena selain Al-Qur’an beberapa kitab umat terdahulu juga membahas tentang Zulkarnain. Beberapa mencoba menyocokkan sosok Zulkarnain Agung dengan dua raja dari Persia dan Yunani yakni Cyrus dan Alexander Agung.
Kisah ini selain diambil dari Al-Quran, penulis juga mendapatkan informasi dari Buku milik Wisnu Tangkap Prabowo dengan judul ”Zulkarnain Agung”. Kalau kalian penasaran dengan kisah secara detail dan lengkap tentang sosok Zulkarnain Agung maka bisa membaca buku tersebut. [] Andhika Putri Maulani
Editor : Moh. Aminudin
