Almuhtada.org – Setiap diri manusia tidak ada satupun yang bisa mengetahui bagaimana kesudahan kita dalam menjalani kehidupan di dunia ini. Karena sesungguhnya hal tersebut menjadi rahasia Allah Swt. yang telah dituliskan di dalam Lauhul Mahfudz.
Maka dari itu tidak ada satu orang pun bisa mengetahui bagaimana akhir hidup kita di dunia ini apakah akan meningggal dalam keadaan khusnul khotimah atau su’ul khotimah.
Allah Swt. berfirman di dalam Al Quran surat Luqman ayat ke-34 yang memiliki arti yaitu “Sesungguhnya hanya di sisi Allah ilmu tentang hari Kiamat; dan Allah yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan dikerjakannya besok. Dan tidak ada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sungguh, Allah Swt. Maha Mengetahui, Maha Mengenal.”
Dari ayat di atas bahwasanya Allah Swt. menjelaskan kita tidak mengetahui kapan kita akan meninggal dunia dan juga dalam keadaan apa kita meninggal dunia.
Berikut penjelasan mengenai beberapa hal yang bisa kita lakukan agar termasuk golongan orang yang khusnul khotimah, sebagai berikut:
Yang pertama yaitu kita senantiasa menghilangkan rasa ujub dan juga bangga terhadap amalan-amalan ibadah yang telah kita kerjakan sebelumnya, karena kita sendiri tidak mengetahui bagaimana kesudahan kita dalam hidup di dunia ini, apakah dalam keadaan khusnul khotimah atau su’ul khotimah.
Maka dari itu kita sebagai orang muslim harus selalu merasa khawatir dan juga gelisah terhadap amalan ibadah dan dosa kita selama hidup di dunia, karena kita tidak tahu pasti bagaimana keadaan kita dalam meninggal dunia.
Yang kedua yaitu sebagai orang muslim maka sudah menjadi kewajiban untuk melaksanakan segala perintah Allah Swt. dan pastinya meninggalkan atau menjauhi segala larangan Allah Swt.
Jangan sampai kita meninggal dunia dalam keadaan su’ul khotimah dengan bermaksiat kepada Allah Swt.
Semoga kita senantiasa melakukan amalan perbuatan yang baik setiap saat sehingga termasuk kedalam orang yang meninggal dalam kondisi khusnul khotimah.
Yang ketiga yaitu kita selalu memohon doa dan juga pertolongan kepada Allah Swt. agar meninggal dunia dalam keadaan yang tidak baik, maka dari itu kita harus melakukan perkara yang baik-baik agar terhindar dari meninggal dunia dalam keadaan yang tidak baik.
Lantas apa yang menjadi perkara baik, hal tersebut berarti segala perbuatan atau perkara baik yang bisa kita lakukan kepada orang lain atau orang muslim, maka lakukanlah selagi hal tersebut baik.
Kemudian untuk contoh konkret yang menjadi perkara baik yaitu kita sebagai orang muslim harus bisa menjaga dan juga menjalin silaturahmi sesama umat muslim, kemudian juga kita selalu membiasakan dengan mengatakan perkataan yang baik dan juga jujur terhadap orang lain, kemudian kita sebagai seorang muslim juga harus memiliki rasa kepedulian terhadap orang lain yang membutuhkan.
Semoga dengan sedikit beberapa amalan di atas kita selalu berharap perlindungan kepada Allah Swt. supaya tidak menghinakan kita selama hidup di dunia dan juga di akhirat kelak. Jadi, kita harus selalu berbuat baik atas apa yang menjadi kemampuan kita untuk melakukan perkara yang baik, termasuk hal terkecil misalkan senyum ketika bertemu dengan saudara sesama muslim.
Terakhir, yaitu kita selalu mengucapkan perkataan yang baik sehingga apa yang menjadi omongan kita bisa menjadi perkataan yang indah dan juga pastinya tidak menyakiti hati lawan bicara kita.
Serta tidak hanya dalam perkataan yang baik sajam kita sebagai seorang muslim sudah menjadi kewajiban kita untuk mengabdikan diri kita kepada Allah Swt dengan cara beribadah kepada-Nya baik itu dengan tenaga yang kita miliki, kemudian dengan ide dan juga pikiran yang oleh berikan kepada kita untuk kita pergunakan untuk melakukan perkara yang baik serta apapun yang bisa kita lakukan dan bersegeralah melakukan perkara baik sebeum ajal menjemput kita, semoga bermanfaat. [] Alfian Hidayat
Editor: Mohammad Rizal Ardiansyah
