Mengenal Agama Majusi yang DIceritakan dalam Al-Qur’an

Agama Majusi
Gambar Ilustrasi Agama Majusi (Freepik.com - Almuhtada.org)

Almuhtada.org – Allah SWT menurunkan beberapa agama, tang bisa disebut agama samawi agama yang diturunkan langsung melalui wahyu Allah seperti islam, Kristen, yahudi.

Itulah agama-agama samawai atau agama yang langsung diturunkan oleh Allah SWT. Ada juga ada agama ardhi atau agama yang berkembang dengan budaya atau pemikiran manusia seperti budha dan hindu yang terdapat di indoseia

Perlu kita ketahui agama majusi termasuk agama ardhi yang muncul atas pemikiran-pemikiran akal manusia. Sebelum datangnya agama islam, bangsa arab dan Persia masih banyak yang menganut agama ini karna masih belum percaya akan adanya keberadaan tuhan.

Agama majusi bisa disebut dengan agama besar. Orang-orang majusi menganut ajaran dualisme sampai mereka menetapkan dua asal-usul, yaitu saling berbagi kebaikan dan kejelekan.

Majusi adalah suatu agama atau kepercayaan yang mengagungkan api sebagai sesembahan atau tuhan bagi mereka.

Dalam AL-qur’an, kata Majusi disebutkan pada surat Al-Hajj [22]: 17

إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَالَّذِينَ هَادُوا وَالصَّابِئِينَ وَالنَّصَارَىٰ وَالْمَجُوسَ وَالَّذِينَ أَشْرَكُوا إِنَّ اللَّهَ يَفْصِلُ بَيْنَهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ شَهِيدٌ

Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang Yahudi, orang-orang Shaabi`iin, orang-orang Nasrani, orang-orang Majusi, dan orang-orang musyrik, Allah akan memberi keputusan di antara mereka pada hari kiamat. Sesungguhnya, Allah menyaksikan segala sesuatu.” (QS Al-Hajj [2]: 17)

Menurut sejarahnya agama majusi ini didirikan oleh Zoroaster yang berasal dari persia, iran. Konon, agama ini dikenal sebagai agama yang mempercayai satu tuhan (monoteisme), yaitu tuhan kebaikan.

Baca Juga:  Menelusuri Kembali Masa Kejayaan Islam di Langit Eropa dalam Membangkitkan Ghirah Umat Islam

Dalam kepercayaan majusi, tuhan kebaikan disebut dengan Ahura madza. Lawan dari tuhan kebaikan adalah tuhan keburukan, yaitu Ahriman.

Sekitar abad ke-10, sebagian penganut agama Zoroatser lari dari Iran ke Hormuz, sebuah pulau di teluk Persia. Dari sana, mereka dan anak keturunannya pergi ke India dan mendirikan koloni (komunitas).

Orang Hindu menyebut mereka dengan Parsees, artinya orang yang berasal dari Persia. Hingga kini, jumlah mereka mencapai 100 ribu orang.

Mereka tinggal di India, terutama di dekat Bombay. Zoroastrianisme sendiri tak lenyap seluruhnya di Iran. Hingga kini, jumlah pengikutnya di Iran mencapai 20 ribu orang.

Dalam The Miracle 15 in 1 Syaamil Al-Qur’an disebutkan, Majusi adalah sebutan dalam Islam bagi penganut yang mengikuti agama Zoroaster (Zarathustra) dari Persia, Iran.

Zarathustra merombak agama Indo-Eropa. Dewa-dewa diturunkan derajatnya menjadi sekadar malaikat, sementara Tuhan dianggap sebagai esa (satu), yakni Ahura Mazda.

Pada awal kemunculan Islam, Majusi merupakan satu ajaran yang tersebar di tengah masyarakat Persia. Ajaran ini bahkan menjadi agama resmi Dinasti Sassanian sejak pertengahan abad ke-3 SM.

Inti ajaran agama ini adalah perseteruan antara Ahura Mazda (kebaikan) dengan Ahriman (kegelapan atau kejahatan). Mereka menyucikan api dengan cara menyalakannya sebagai penghormatan bagi Ahura Mazda.  [] Gilang

Editor: Mohammad Rizal Ardiansyah

Related Posts

Latest Post