Oleh : Mohammad Rizal Ardiansyah.
Di awal tahun 2021, Indonesia mengalami banyak sekali hal buruk. Di tengah Pandemi Covid-19 yang belum juga usai, Indonesia diterpa musibah dengan jatuhnya pesawat dari maskapai Sriwijaya Air. Sederet bencana alam juga terjadi di berbagai tempat yang menambah duka bagi seluruh rakyat Indonesia. Bencana meteorologi dan bencana geologi terjadi silih berganti di berbagi tempat di Indonesia.
Bencana geologi merupakan bencana yang terjadi murni karena faktor alam. Indonesia merupakan derah yang sangat memungkinkan untuk terjadinya bencana geologi. Hal tersebut karena Indonsia terletak pada pertemuan antara empat lempeng besar dunia. Indonesia juga terletak pada area Ring Of Fire atau Cincin Api Pasifik. Sehingga menadikan Indonesia sangat rawan untuk dilanda bencana geologi. Yang termasuk bencana geologi adalah gempa bumi dan gunung meletus. Kedua bencana tersebut terjadi silih berganti di berbagai tempat barau – baru ini.
Gempa bumi dan gunung meletus merupakan dua bencana yang berkaitan. Karena disebabkan oleh faktor yang sama, yaitu aktivitas magma di dalam perut bumi. Aktivitas magma akibat gaya konveksi menyebabkan pergerakan lempeng yang dapat menimbulkan gempa bumi. Sementara gunung meletus dapat terjadi jika magma naik ke permukaan bumi melalui rekahan pada kerak bumi.
Bencana meteorologi juga terjadi silih berganti di berbagai tempat pada beberapa waktu belakangan ini. Bencana meteorologi contohnya adalah banjir dan tanah longsor. Kedua bencana tersebut tidak murni disebabkan oleh faktor alam. Faktor manusia juga menjadi penentu utama terjadinya kedua bencana tersebut.
Bencana banjir dan tanah longsor biasanya terjadi pada saat terjadi hujan deras. Namun belakangan ini, Indonesia jarang sekali dilanda hujan deras. Hujan melanda berbagai tempat hampir setiap hari. Tidak dengan intensitas yang tinggi, melainkan dengan intensitas rendah hingga sedang. Peristiwa tersebut seharusnya tidak menjadi sebuah ancaman yang serius. Tetapi kenyataanya bencana banjir dan tanah longsor mengancam berbagai tempat.
Mitigasi bencana yang baik diperlukan untuk mencegah bencana banjir dan tanah longsor tidak terus berulang tiap tahunnya. Kurangnya manajemen bencana yang baik menjadi faktor utama bencana banjir dan tanah longsor terjadi terus menerus setiap tahunnya. evaluasi pasca bencana juga diperlukan. Mengingat bencana meteorologi khususnya banjir terjadi di tempat yang sama setiap tahunnya.
Kepedulian sangat diperlukan dari semua pihak terkait bencana yang terus terjadi. Masyarakat juga harus turut andil didalamnya. Kepedulian dari masyarakat untuk menjaga lingkungan diperlukan. Sehingga lingkungan tetap lestari dan ancaman bencana dapat dikurangi. Pemerintah dan lembaga terkait juga perlu melaksanakan manajemen bencana yang baik. Infrastruktur pencegahan bencana haruslah menjadi perhatian utama untuk dapat mengurangi resiko bencana yang terus terjadi hingga menjadi bencana musiman.
Penulis adalah Mahasantri Pesantren Riset Al-Muhtada dan Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang.