Almuhtada.org – Nabi Musa a.s adalah seorang nabi yang diutus oleh Allah SWT untuk memberi peringatan kepada seorang raja yang amat sombong yaitu Fir’aun,bukan hanya Fir’aun saja yang mendapat teguran dari Allah SWT melainkan juga nabi Musa as, mengapa demikian ?
Seperti yang sudah kita ketahui makhluk yang paling sombong dan pembangkang adalah iblis, yang tidak taat atas perintah Allah dan membuat misi untuk menyesatkan manusia di bumi
Nabi Musa adalah seorang rasul yang diperintahkan oleh Allah SWT.
Untuk memberi peringatan kepada raja Fir’aun atas kesombongannya ia berkata “Akulah tuhanmu yang paling tinggi”diabadikan dalam Q.S an naziat ayat 16-25 pembangkangan Fir’aun bukan hanya sekedar omong kosong semata
Nabi Musa datang dengan misinya Fir’aun pun tak segan memberikan perhitungan kepada nabi Musa a.s dan mengerahkan seluruh pasukannya kekuatan nya untuk melawan tuhan,namun tidak disangka nabi Musa as juga pernah ditegur oleh Allah SWT karena kesombongannya.
Bukankah seorang rasul terhindar dari hal hal tercela, mengapa rosul bisa melakukannya? Dan apa alasannya? Dalam sebuah cerita dalam kitab ilmu Shahih Bukhari bahwa nabi Musa as diberi kelebihan oleh Allah SWT dengan pengetahuan yang luas. Namun karena kelebihan tersebut membuat nabi Musa as menjadi sombong.
Nabi Musa as sedang berkumpul dengan kaum Bani Israil, lalu dari Mereka ada yang bertanya. Apakah ada orang yang lebih berpengetahuan darimu?
Nabi Musa as menjawab : aku adalah orang yang paling pintar di negri ini, sehingga Allah SWT mengutus malaikat Jibril untuk memberi teguran padanya dengan diperintahkan untuk menemui seseorang yang lebih alim darinya.
Lalu mereka bertemu dan nabi Musa as tersadar bahwa bukan hanya dia saja orang yang berpengetahuan di semesta alam ini
Ibrah yang dapat diambil dari cerita tersebut adalah mengajarkan kepada kita bahwa apapun yang kita miliki seperti jabatan,kekuasaan kekayaan,dan kepintaran itu hanya titipan dari Allah SWT, dan janganlah kamu merasa sombong atas titipan dari Allah. [] Azizah Fiqriyatul Mujahidah
Editor: Mohammad Rizal Ardiansyah
