Almuhtada.org – Pangeran Toyib Tjie Bin Thang Win-tang adalah nama asli dari Sulta Hadlirin. Sultan Hadlirin sebenarnya lahir di Aceh namun meninggal di jepara akibat dibunuh oleh pasukan Arya Penangsang.
Sultan Hadlirin merupakan sultan pertama di Jepara, ia telah berhasil menyebarkan agama Islam di Jepara. Makam Sultan Hadlirin terletak di Jepara, tepatnya pada desa Mantingan, kecamatan Tahunan, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Makam Sultan Hadlirin sering dikunjungi warga dan menjadi tujuan wisata religi, di tempat ini juga terdapat makam-makam waliullah lain. Terhitung jumlah makam lain kurang lebih ada 30.
Di tempat wisata religi ini juga terdapat masjid Mantingan, ruangan terbuka untuk istirahat, tempat wudhu, air mancur, bangunan khusus makam Sultan Hadlirin, dan bangunan tempat makam-makam lain. Sebelum memasuki makam disarankan wudhu terlebih dahulu, wudhu bisa dilakukan di samping pelataran masjid. Setelah berwudhu bisa langsung menuju makam Sultan Hadlirin, kemudian melakukan tahlil dan berdoa.
Berdoa di sini tidak berarti musyrik, karena bukanlah menyembah Sultan Hadlirin sebagai tuhan, melainkan memohonkan perantaraan doa melalui beliau. Keyakinan ini berdasarkan pada kepercayaan bahwa Sultan Hadlirin sebagai wali Allah yang lebih dekat dengan-Nya, sehingga dapat menjadi perantara yang efektif agar doa kita lebih cepat terkabul
Jika sudah selesai ziarah di makam Sultan Hadlirin, kita bisa menyempatkan diri berkeliling melihat interior wisata religi ini. karena makam ini terletak di Jepara yang terkenal dengan julukan kota ukir, maka tak heran terdapat banyak ukiran kayu indah yang menghiasi tempat wisata religi makam Sultan Hadlirin.
Berkunjung di tempat yang bisa dikatakan sakral, harus pintar menjaga perilaku. walaupun ada yang tidak percaya tentang hal-hal sakral, tapi sudah menjadi kewajiban sebagai pandatang, mematuhi semua aturan ditempat yang dikunjungi .[] Nathasya Putri Ratu
Editor : Aulia Cassanova