Learn History, Repeat Victory: Hubungan Antara Murid dan Pelajar Madrasah al-Qadiriyyah dengan Syaikh Abdul Qadir Al-Jilani

(freepik.com - almuhtada.org)

Almutada.org –Sistem pendidikan di Madrasah al-Qadiriyyah yang diterapkan Syaikh Abdul Qadir Al-Jilani terpengaruh oleh kurikulum yang dicanangkan oleh Al-Ghazzali.

Syaikh Abdul Qadir Al-Jilani membuat kurikulum yang holistik dengan tujuan guna mempersiapkan aspek keilmuan, mental dan sosial seluruh pelajar dan muridnya.

Syaikh Abdul Qadir Al-Jilani membuat kurikulum ini agar mampu mengusung misi al-amr bi al-ma’ruf wa an-nahy ‘an al-munkar.

Perlu sobat ketahui bahwa misi tersebut merupakan salah satu fokus utama kegiatan di Madrasah al-Qadiriyyah dan kewajiban setiap muslim sesuai dengan status sosial dan batas kemampuannya.

Al-amr bi al-ma’ruf wa an-nahy ‘an al-munkar merupakan kebutuhan sangat mendasar untuk kelangsungan suatu masyarakat dan kebaikannya sehingga jika tidak dijalankan maka masyarakat tersebut akan hancur.” (Abdul Qadir Al-Jilani, al-Ghunyah li Thalibi Thariq al-Haqq).

Jika sobat mempelajari lebih banyak sejarah tentang Syaikh Abdul Qadir Al-Jilani, Madrasah al-Qadiriyyah serta peran para murid dan pendukung beliau maka Anda akan dibuat takjub dengan hubungan mereka.

Salah satu hal yang membuat takjub dari adanya hubungan mereka dan pembekalan yang mereka miliki yaitu kelak pada kemudian hari mereka berhasil melahirkan Generasi Shalahuddin dalam waktu kurang lebih setengah abad.

Pembahasan mengenai generasi Shalahuddin tentu akan sangat panjang. So, pada artikel ini hanya akan difokuskan secara singkat bagaimana hubungan antara murid Madrasah al-Qadiriyyah dengan Syaikh Abdul Qadir Al-Jilani yang mampu menghasilkan generasi terbaik pada masanya saja ya!.

Jika mengutip dari Buku Model Kebangkitan Umat Islam karya Dr. Majid ‘Irsan Al-Kilani ada pembahasan mengenai hubungan antara murid Madrasah al-Qadiriyyah dengan Syaikh Abdul Qadir Al-Jilani.

Untuk mengatur kehidupan pribadi murid, kurikulum pendidikan Syaikh Abdul Qadir mencantumkan beberapa etika tentang perilaku sehari-hari yang mengacu kepada ajaran sunnah Nabi.

Syaikh Abdul Qadir Al-Jilani menekankan kepada muridnya agar meninggalkan segala sesuatu yang menjatuhkan status sosial dan menganjurkan muridnya untuk memiliki kesibukan dengan tetap komitmen dengan prinsip akhlak dan kejujuran.

Beliau juga mengharuskan muridnya agar patuh kepada guru, baik lahir maupun batin, senantiasa menjaga hubungan dengannya dan meminta sarannya dalam segala urusan.

Sebaliknya seorang guru harus memperlakukan muridnya dengan penuh hikmah dan kasih sayang dan mendidiknya dengan tujuan mendapatkan keridhoan Allah.

Selain itu, guru harus menjadi tempat berlindung, sandaran, dan pengasuh bagi murid-muridnya. Jika hal di atas tidak dapat dilakukannya maka ia harus melepas keguruannya dan kembali mencari seorang guru yang akan mendidiknya.

Syaikh Abdul Qadir Al-Jilani mewajibkan seluruh pelajar dan muridnya agar bergaul antar sesamanya dengan penuh rasa empati, peduli, dan saling memaafkan.

Baca Juga:  Alasan terbaginya Islam menjadi 4 madzhab, dan sejarah nya

Muamalah antar mereka (murid dan pelajar) harus dibangun dengan banyak kriteria lho guys yang diatur oleh Syaikh Abdul Qadir Al-Jilani termasuk saat mereka juga berhubungan dengan masyarakat.

“Engkau boleh bergaul dengan orang-orang kaya dengan tetap menjaga ‘izzah (kehormatan) dan bergaul dengan orang-orang miskin dengan tetap menjaga sikap rendah hati… Engkau harus bergaul dengan orang-orang miskin, bersikap rendah hati, beretika baik, dan pemurah… Murid tidak boleh menampakkan kelemahan karena menerima pemberian orang kaya atau begitu mengharapkan pemberiannya karena bersikap mencari muka dengan orang kaya merupakan bahaya besar yang akan merusak agama dan akhlaknya. Namun demikian tidak boleh dengki kepada mereka, berprasangka baik dan tidak angkuh dihadapan mereka.” (Abdul Qadir Al-Jilani, al-Ghunyah li Thalibi Thariq al-Haqq, vol.2, hlm. 128-154 dan Futuh al-Ghaib, hlm.75 dan 167).

Itulah pembahasan singkat tentang hubungan antara murid Madrasah al-Qadiriyyah dengan Syaikh Abdul Qadir Al-Jilani yang mampu menghasilkan generasi terbaik pada masanya guys.

Sebenarnya ada banyak yang belum dibahas karena keterbatasan penulis. So, bagi sobat yang ingin tahu lebih banyak bisa mencari dari referensi lain yang berkaitan dengannya ya!

Learn History, Repeat Victory! Yuk terus belajar sejarah untuk mengulangi kesuksesan yang telah diraih sebelumnya!”

Wallahu A’lam Bish Shawab

Sumber: Buku Model Kebangkitan Umat Islam karya Dr. Majid ‘Irsan Al-Kilani.[]Raudhatul Jannah

Editor: Ahmad Firman Syah

Related Posts

Latest Post