Almuhtada.org – Bagi sebagian orang, hujan mungkin adalah sebuaah kebahagiaan. Hujan membawa hal-hal yang menyenangkan. Dengan hujan, udara makin sejuk. Dengan hujan, banyak tumbuhan makin subur. Dengan hujan, anak-anak bisa bermain dibawah hujan. Dengan hujan pula, tidur untuk istirahat bisa sangat memuaskan. Hujan membawa kesenangan bagi sebagian orang.
Namun, terkadang pula, hujan dianggap sebagai hal yang kurang mengenakan. Entah itu menyulitkan ketika berkendara, menunda banyak kegiatan atau juga bisa membawa bencana. Tidak sedikit orang yang sering mengutuki hujan, “Yahh hujan nih.” atau “Kenapa harus hujan ya allah”. Hujan menjadi hal yang tidak diinginkan.
Namun, dibalik banyak anggapan tentang hujan, ia adalah rezeki yang Allah turunkan untuk hamba-Nya. dalam Al-Quran beberapa kali disebutkan hujan sebagai anugerah terindah yang Allah berikan. Firman-firman Allah yang menyebutkan hujan diantaranya:
Surat Qaaf ayat 9, “Dan Kami turunkan dari langit air yang penuh keberkahan lalu Kami tumbuhkan dengan air itu pohon-pohon dan biji-biji tanaman yang diketam.”
Surat Al-Anfal ayat 11, “(Ingatlah), ketika Allah menjadikan kamu mengantuk sebagai suatu penenteraman daripada-Nya, dan Allah menurunkan kepadamu hujan dari langit untuk mensucikan kamu dengan hujan itu dan menghilangkan dari kamu gangguan-gangguan syaitan dan untuk menguatkan hatimu dan memperteguh dengannya telapak kaki(mu).”
“Dialah yang telah menurunkan air (hujan) dari langit untuk kamu. Sebagiannya menjadi minuman dan sebagiannya (menyuburkan) tumbuhan yang dengannya kamu menggembalakan ternakmu.” Surat An-Nahl ayat 10.
Dan masih banyak lainnya yang menerangkan bahwa hujan adalah bentuk kebesaran Allah subhanahu wa ta’ala. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh At-tirmidzi, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda bahwasanya, “Ada tiga doa yang tidak akan ditolak yaitu doa orang yang terdzalimi, doa orang musafir dan doa seorang hamba saat hujan turun”. Dalam hadits tersebut disebutkan bahwa seorang hamba yang berdoa ketika hujan turun, doanya tidak akan ditolak oleh Allah.
Namun, sebenarnya mengapa? Mengapa saat hujan, doa kita pasti mustajab? Mari kita renungkan bersama. Selain dari hadits yang menerangkan waktu hujan sebagai waktu yang mustajab untuk berdoa, hujan merupakan rahmat dan kasih sayang Allah. Dalam Al-Qur’an, hujan sering kali disebutkan sebagai bentuk rahmat dan kasih sayang Allah kepada makhluk-Nya.
Allah menurunkan hujan untuk menyuburkan bumi, memberikan kehidupan, dan memberikan berkah. Oleh karena itu, waktu hujan menjadi simbol dari kasih sayang-Nya yang melimpah, sehingga doa yang dipanjatkan pada waktu ini diyakini akan lebih mudah dikabulkan. Contohnya dalam surat Ar-Rum ayat 48,
“Allah-lah yang mengirimkan angin sebagai pembawa berita gembira, yang memberi kabar tentang turunnya hujan untuk menghidupkan bumi yang mati. Dan apabila hujan itu telah turun, hidupkanlah tanah yang tandus dengan beraneka ragam tanaman yang subur.”
Hujan sebagai rahmat memberikan kesan bahwa saat hujan turun, suasana penuh dengan keberkahan yang membuka peluang untuk berdoa dan memohon kepada Allah. Waktu turunnya hujan seringkali diiringi dengan ketenangan dan suasana hati yang lebih khusyuk. Bagi banyak orang, hujan dapat menciptakan suasana hati yang lebih tenang dan mendalam, yang memungkinkan kita untuk berdoa dengan penuh rasa syukur dan harapan. Saat hujan turun, banyak umat Islam yang merasa lebih dekat dengan Allah, karena mereka merasa hujan itu adalah salah satu tanda kebesaran-Nya.
Hujan dianggap sebagai momen yang penuh berkah. Mengingat bahwa hujan sangat penting untuk kehidupan, baik bagi tanaman, hewan, maupun manusia, maka waktu turunnya hujan dianggap penuh dengan potensi berkah. Oleh karena itu, doa yang dipanjatkan pada saat itu dianggap akan diterima oleh Allah karena kebesaran-Nya yang mencurahkan rahmat dalam bentuk hujan.
Turunnya hujan juga dapat dipandang sebagai pengingat bagi umat Islam untuk selalu bersyukur atas nikmat dan karunia Allah. Ketika hujan turun, umat Islam merasa terdorong untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah, berdoa, dan memohon kepada-Nya agar diberikan rahmat dan keberkahan. Hujan menjadi simbol dari kasih sayang Allah yang tidak hanya melimpah untuk bumi, tetapi juga untuk setiap doa yang dipanjatkan.
Waktu hujan dianggap mustajab untuk berdoa dalam Islam karena dianggap sebagai waktu yang penuh dengan keberkahan dan rahmat dari Allah. Hadis Nabi Muhammad SAW mengajarkan bahwa doa yang dipanjatkan saat hujan turun akan lebih mudah dikabulkan. Hujan dipandang sebagai simbol kasih sayang Allah yang melimpah, dan momen ini memberikan kesempatan bagi umat Islam untuk berdoa dengan penuh ketenangan, harapan, dan rasa syukur. [] Pranita Wulan Andini