Almuhtada.org – Allah SWT menciptakan bumi ini untuk tempat tinggal manusia dan juga menyuruh manusia agar menjadi kalifah di bumi, yang ditugaskan untuk menjaga dan memelihara agar bumi sebagai tempat yang layak ditempati.
Nabi Adam as ialah manusia pertama yang diciptakan oleh Allah SWT yang pertama kali tinggal di surga-nya Allah tetapi nabi Adam melanggar aturan yang diberikan kepadanya bersama Hawa istrinya, lalu mereka diturunkanlah di bumi secara terpisah yang sangat jauh sekali.
Nah, teman-teman pernah sekali pastinya kita itu merasa capek sekali dengan kehidupan yang kita jalani sekarang, entah waktu disekolah, dirumah, dimanapun kalau kita merasa capek pasti males mau melakukan aktivitas lainnya, apalagi waktu ketika bekerja ataupun belajar pasti pernah merasa sangat bosan sekali, untuk belajar males-malesan, bekerja seadanya saja.
Tapi teman-teman pernah gak kalian itu berpikir bahwa apa yang kita kerjakan sekarang yang kita sudah lelah mengerjakanya itu ada nilai tambahan ataupun terdapat pahala. Kata “Lillah” dalam agama islam itu mempunyai makna besar yaitu karena Allah.
Nah oleh karena itu konteks “Ubah kata Lelah menjadi lillah” apa yang kita kerjakan bernilai pahala sebagai bentuk ibadah dan untuk mengabdi kepada Allah, Lelah yang dimaksud ini ialah melakukan segala sesuatu dengan diniatkan karena Allah SWT dengan niat yang tulus.
Banyak kegiatan yang dapat mendekatkan diri kita kepada sang maha pencipta seperti bekerja untuk mencari nafkah keluarga, belajar untuk menuntut ilmu, dan segala suatu kegiatan yang dimulai dengan menyebut nama Allah SWT.
Allah SWT selalu mencatat semua amal yang kita perbuat selama hidup di dunia, perbuatan baik maupun perbuatan buruk, dan Allah pasti melihat kita bersama proses yang kita lakukan, tidak dengan kebanyakan manusia yang hanya melihat hasil, jerih payah kita usaha kita yang disertai doa semua Lelah kita pasti akan tergantikan.
Ucapan ini sekaligus do’a, dan bergantung pada niat kita masing-masing. Dalam hadits Rasulullah bersabda:
إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى دُنْيَا يُصِيبُهَا أَوْ إِلَى امْرَأَةٍ يَنْكِحُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ
Artinya: “Sesungguhnya perbuatan itu hanya tergantung kepada niat, dan (balasan) bagi tiap-tiap orang (tergantung) apa yang diniatkan; Barang siapa niat hijrahnya karena dunia yang ingin digapainya atau karena seorang perempuan yang ingin dinikahinya, maka hijrahnya adalah kepada apa dia diniatkan“.
Insyaallah kalau kita mempunyai pola pikir seperti ini setiap kegiatan yang kita kerjakan pasti terasa mudah dan tidak tebebani karna kita melakukan karna Allah SWt dan tidak telalu berharap yang lainnya, hidup jauh lebih penuh dengan keberkahan, penuh rasa syukur, dan pasti merasa lebih dekat kepada Allah SWT. [] Gilang
Editor: Mohammad Rizal Ardiansyah