Bukan dengan Tasbih, Berdzikir Menggunakan Ujung Jari-jemari Maka Termasuk Amalan Sunnah Rasul

Berdzikir Mengikuti Sunnah Rasul
Gambar Ilustrasi Berdzikir Mengikuti Sunnah Rasul (Freepik.com - Almuhtada.org)

Almuhtada.org – Dalam Islam, dzikir merupakan suatu bentuk ibadah untuk mengingat kepada Allah SWT. Berdzikir dapat dilakukan dalam berbagai cara, baik melalui kata-kata, perbuatan, atau didalam hati.

Berdzikir memiliki peran penting dalam memperkuat ikatan spiritual antara seorang muslim dengan Allah SWT, selain itu juga dapat meningkatkan keimanan seseorang, dan menyucikan hati. Dan diantara manfaat berdzikir yang paling bisa dirasakan secara langsung ialah menjadikan hati kita semakin tenang.

Berdzikir biasanya paling sering dilakukan oleh seorang muslim ketika dia telah selesai melakukan ibadah shalat. Namun, tak jarang juga yang mengamalkan dzikir ketika sedang melakukan aktivitas sehari-hari. Dan biasanya dalam berdzikir identik dengan sebuah alat yang dinamakan tasbih.

Tasbih merupakan suatu alat untuk menghitung jumlah dzikir atau kalimat-kalimat tertentu yang diucapkan oleh seorang muslim. Penggunaan tasbih sendiri, dimaksudkan untuk membantu menjaga hitungan dan fokus ketika melakukan dzikir.

Maka dari itu, karena fungsi penggunaan tasbih yang dikhususkan sebagai alat bantu ketika berdzikir maka tak jarang dari kita menjumpai orang yang sedang berdzikir dengan mengunakan tasbih, ataupun bisa juga dengan menggunakan alat lain yang pada intinya memang untuk memudahkan dalam menjaga hitungan dzikir.

Akan tetapi, sebagai seorang muslim harus tahu bahwasanya ketika sedang berdzikir kita tidak perlu yang namanya menggunakan alat dan hendaknya menggunakan ujung jari-jemari untuk menghitung dzikir kita.

Baca Juga:  Sholat atau Menyelamatkan Nyawa, Mana yang Harus Diutamakan?

Hal ini dikarenakan menggunakan ujung jari-jemari ketika berdzikir merupakan salah satu Sunnah Rasul. Dalam sebuah hadits disebutkan bahwasanya dari Yusairah radhiyallahu ‘anha, seorang wanita Muhajirah, dia berkata :

قَالَ لَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَيْكُنَّ بِالتَّسْبِيحِ وَالتَّهْلِيلِ وَالتَّقْدِيسِ وَاعْقِدْنَ بِالْأَنَامِلِ فَإِنَّهُنَّ مَسْئُولَاتٌ مُسْتَنْطَقَاتٌ وَلَا تَغْفُلْنَ فَتَنْسَيْنَ الرَّحْمَة

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Hendaknya kalian bertasbih (ucapkan subhanallah), bertahlil (ucapkan laa ilaha illallah), dan bertaqdis (menyucikan Allah), dan hitunglah dengan ujung jari-jemari kalian karena itu semua akan ditanya dan diajak bicara (pada hari kiamat), janganlah kalian lalai yang membuat kalian lupa dengan rahmat Allah.” (HR. Tirmidzi no. 3583 dan Abu Daud no. 1501 dari hadits Hani bin ‘Utsman dan dishahihkan Adz Dzahabi. Al-Hafizh Abu Thohir mengatakan sanad hadits ini hasan)

Sebenarnya menggunakan tasbih ketika sedang berdzikir itu boleh-boleh saja, dan tidak ada larangan khusus dalam hal tersebut.

Namun, berdasarkan hadits diatas sudah dijelaskan bahwa Rasulullah SAW. mengajarkan untuk menghitung dzikir dengan menggunakan ujung jari-jemari. Ini mencerminkan tindakan yang sederhana dan dapat dilakukan di berbagai situasi.

Oleh karena itu, sebaiknya jika kita sedang berdzikir maka gunakanlah ujung jari-jemari kita untuk menghitung jumlah dzikir. Dengan demikian Insyaa Allah selain mendapatkan pahala berdzikir maka kita juga akan mendapatkan pahala lain yakni pahala mengamalkan Sunnah Rasul. [] Aisyatul Latifah

Baca Juga:  Jangan Bersedih, Ini Amalan yang Bisa Dilakukan Perempuan di Bulan Dzujhijjah Ketika Sedang Haid!

Editor: Mohammad Rizal Ardiansyah

Related Posts

Latest Post