Cara Terbaik Berterima Kasih menurut Rasulullah

Cara yang Rasulullah Ajarkan untuk Berterima Kasih

Almuhtada.org – Islam merupakan agama yang penuh kasih sayang. Dalam Islam, kita tidak hanya diajarkan untuk membangun hubungan baik dengan Allah SWT, tetapi juga dengan sesama manusia.

Berterima kasih setelah mendapatkan pemberian atau perlakuan baik dari orang lain. Berterima kasih setelah mendapatkan kebaikan dari orang lain dapat dikatakan sebagai tanda bersyukur kepada Allah atas nikmat-nikmat dari-Nya.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

لاَ يَشْكُرُ اللَّهَ مَنْ لاَ يَشْكُرُ النَّاسَ

Tidak dikatakan bersyukur pada Allah, siapa yang tidak tahu berterima kasih kepada sesama manusia. (HR. Tirmidzi dan Abu Daud)

Dalam hadits yang lain juga disebutkan:

مَنْ لاَ يَشْكُرُ النَّاسَ لاَ يَشْكُرُ اللَّهَ

Barang siapa tidak berterima kasih kepada manusia, dia tidak berterima kasih kepada Allah (HR. Ahmad)

Berterima kasih kepada orang lain tidak hanya sebagai bentuk penghargaan, tetapi juga menunjukkan sikap rendah hati dan rasa syukur terhadap bantuan yang mereka berikan.

Tindakan ini memberikan dorongan positif kepada mereka untuk terus berbuat kebaikan. Dengan ucapan terima kasih, dapat membuat seseorang merasa bermanfaat bagi orang lain karena telah memberikan kebaikan kepadanya.

Berterima kasih kepada orang lain membantu memperkuat hubungan sosial dan menciptakan ikatan yang lebih baik antar sesama.

Ketika seseorang mengakui kebaikan yang sudah diberikan, hal tersebut dapat memperkuat ikatan persaudaraan dan membangun lingkungan yang saling mendukung. Dalam Islam, hubungan yang baik dengan sesama manusia juga bagian penting dari ibadah kepada Allah SWT.

Baca Juga:  Al-Qur’an Hanya Sebagai Pajangan? Berikut Manfaat dari Membaca Al Qur’an yang Perlu Kalian Ketahui!

Selain mengucapkan “terima kasih”, berterima kasih bisa dilakukan dengan membalas kebaikan yang telah diberikan atau dengan memujinya. Namun, ada ucapan terima kasih yang dianjurkan untuk diucapkan karena Rasulullah SAW menyebut ucapan tersebut sebagai “pujian setinggi-tingginya”. Ucapan yang dianjurkan merupakan doa untuk orang yang telah memberi kebaikan. Sebuah doa sangat baik dibandingkan hanya dengan ucapan terima kasih.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

مَنْ صُنِعَ إِلَيْهِ مَعْرُوفٌ فَقَالَ لِفَاعِلِهِ جَزَاكَ اللَّهُ خَيْرًا فَقَدْ أَبْلَغَ فِى الثَّنَاءِ

Barangsiapa diperlakukan baik oleh orang lain kemudian ia berkata kepadanya “jazakallah khairan” (semoga Allah membalasmu dengan kebaikan), maka ia telah memujinya dengan setinggi-tingginya. (HR. Tirmidzi)

Dalam hadits lain juga disebutkan:

إِذَا قَالَ الرَّجُلُ لأَخِيهِ : جَزَاكَ اللَّهُ خَيْرًا فَقَدْ أَبْلَغَ فِى الثَّنَاءِ

Jika seseorang berkata kepada saudaranya “jazaakallah khairan” (semoga Allah membalasmu dengan kebaikan), maka ia telah memujinya dengan setinggi-tingginya. (HR. Thabrani)

Adapun perbedaan dalam pengucapan doa tersebut. Jika orang itu laki-laki (ikhwan) maka menggunakan ucapan “jazaakallah khairan.” Jika orang tersebut ialah perempuan (akhwat) maka ucapkan “jazaakillah khairan.” Sedangkan jika beberapa orang, menggunakan ucapan “jazaakumullah khairan”.

Dalam Islam, berterimakasih kepada orang lain adalah cerminan dari sifat-sifat mulia seperti rendah hati, rasa syukur, dan kasih sayang.

Dengan mengucapkan terima kasih, kita dapat memperkuat nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari dan menciptakan hubungan yang lebih kuat antar sesama manusia. Semoga kita dapat menjadi muslim yang selalu mengutamakan ucapan terima kasih, mengakui kebaikan orang lain, dan menjaga hubungan yang baik. [] Asyyahla Hafidzah

Baca Juga:  Keutamaan dan Manfaat Berwudhu Sebelum Tidur

Editor: Mohammad Rizal Ardiansyah

Related Posts

Latest Post