Tahajud: Obat untuk Lelah Batin, Kisah Menyentuh Hati dari Perjuangan Nabi Muhammad

Kisah Nabi Muhammad menjadikan tahajud sebagai obat untuk batin yang lelah
Kisah Nabi Muhammad menjadikan tahajud sebagai obat untuk batin yang lelah (Freepik.com - Almuhtada.org)

Almuhtada.org – Di zaman Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam, ketika beliau sedang berdakwah, menghadapi berbagai tantangan dan penolakan dari masyarakatnya, sebuah kisah menggambarkan betapa beratnya perjuangan beliau.

Setelah berdakwah di antara keluarganya, Nabi melanjutkan usahanya kepada tetangga, kerabat, dan bahkan seluruh masyarakat Kota Mekah. Namun, banyak dari mereka menolak dakwah beliau dengan cara yang menyakitkan.

Bahkan, Abu Lahab yang merupakan salah satu paman Nabi, menunjukkan penolakan dengan sikap kasar, menghina, dan mencela. Meskipun fisik Nabi lelah karena perjalanan dan usaha yang intens, beban perasaan dan hatinya terasa lebih berat.

Penolakan yang beliau alami membuat beliau merasa sedih, karena beliau merasa kasihan terhadap mereka yang menolak petunjuk Allah.

Setelah melewati hari yang penuh melelahkan, Nabi pulang ke rumah tempat di mana kelelahan fisiknya diobati oleh istirahat dan perhatian istri tercinta yaitu Khadijah.

Beliau menceritakan pengalaman sulitnya dan berbagi beban hatinya kepada Khadijah, yang dengan penuh pengertian dan kelembutan memberikan dukungan dan kenyamanan.

Namun, Nabi menyadari bahwa lelahnya bukan hanya terletak pada fisiknya. Allah memerintahkan beliau untuk melakukan sesuatu yang dapat menyembuhkan lelah batinnya. Allah berfirman dalam QS. Al-Muzammil ayat 1-2.

يٰۤاَيُّهَا الۡمُزَّمِّلُ

Wahai orang yang berselimut (Muhammad)!

قُمِ الَّيۡلَ اِلَّا قَلِيۡلًا

Bangunlah (untuk shalat) pada malam hari, kecuali sebagian kecil,

Di sinilah fadhilah pertama dari tahajud muncul. Tahajud bukan hanya obat untuk lelah fisik, tetapi juga sebagai penawar untuk lelah batin.

Baca Juga:  Kisah Pembangunan Masjid Nabawi Yang Menjadi Tonggak Awal Kemajuan Peradaban Islam Setelah Hijrah

Allah memberikan petunjuk bahwa bangun di malam hari dengan ikhlas dapat menyembuhkan luka hati, meredakan goresan di perasaan, menenangkan pikiran, dan melapangkan dada sebagaimana obat untuk kesakitan.

Tahajud tidak hanya menjadi rutinitas malam Nabi, tetapi juga menjadi ajakan bagi umat manusia yang merasakan lelah batin, sedang ngerasa capek jiwanya, sakit hatinya, atau merasa terluka perasaannya.

  • Bangunlah di malam hari, dan Allah akan menyembuhkan luka di hati seperti obat yang menyembuhkan luka fisik.
  • Bangunlah di malam hari, dan Allah akan menyembuhkan sakit hati seperti obat yang menyembuhkan sakit fisik.
  • Bangunlah di malam hari, dan Allah akan menyembuhkan goresan di perasaan sebagaimana obat bisa menyembuhkan goresan luka di kulit.
  • Bangunlah di malam hari, dan Allah akan menenangkan pikiran sebagaimana ada jenis obat yang bisa menenangkan dari rasa sakit.
  • Bangunlah di malam hari, dan Allah akan melapangkan dada sebagaimana obat bisa menjadikan kenyamanan bagi yang sedang merasakan kesakitan.

Kisah ini memberikan hikmah kepada umat manusia bahwa tantangan hidup dan penolakan dari orang lain adalah ujian yang nyata.

Namun, dalam setiap kesulitan, ada petunjuk dari Allah untuk mencari pemulihan. Recovery tidak hanya terkait dengan istirahat fisik, tetapi juga membutuhkan upaya untuk menyembuhkan lelah batin. Dalam tahajud, kita menemukan solusi untuk merawat jiwa, perasaan, dan pikiran yang lelah.

Baca Juga:  Hukum Melaksanakan Sholat Jumat Bagi Perempuan Menurut Berbagai Mazhab

Sebuah pelajaran berharga bahwa keseimbangan antara recovery fisik dan batin adalah kunci untuk menjalani kehidupan dengan penuh kebijaksanaan dan ketenangan. [] Miftahudin

Editor: Mohammad Rizal Ardiansyah

Related Posts

Latest Post