Nurjaya dan Gema Aditya Mahendra, Mahasantri Pesantren Riset Al-Muhtada Kembali Mengukir Berprestasi

Semarang (22/11/2020), Kabar prestasi kembali diukir oleh mahasantri Pesantren Riset Al-Muhtada yang  memenangkan kompetisi lomba karya tulis ilmiah bertajuk Chemical Engineering Paper (CEPTION) tahun 2020 yang diselenggarakan oleh Himpunan Profesi Teknik Kimia Universitas Negeri Semarang. Perlombaan tersebut dilaksanakan melalui media online berupa zoom meeting yang berlangsung pada tanggal 19,21, dan 22 november 2020 dengan tema besar “Inovasi Gen Z Dalam Riset Dan Teknologi Kreatif Untuk Mencapai Suistanable Development Goals (SDGs) 2030”.

Mahasiswa dengan nama Gema Aditya Mahendra dan Nurjaya yang kemudian tergabung dalam tim Deadliner berhasil menyisihkan puluhan peserta dari berbagai daerah dengan mendapat predikat best poster dalam ajang tersebut. Adapun pesaing dari acara ini yaitu Seperti Universitas Gadjah Mada, Universitas Negeri Surabaya, UPN “Veteran” Jawa Timur, Universitas Pertamina, dan universitas lainnya yang ada di Indonesia.

Gema Aditya Mahendra mengungkapkan bahwa “Harapan kedepanya semoga bisa lebih aktif dan kreatif lagi, bisa ikut event-event besar terkait dengan kepenulisan agar bisa mengasah keterampilan yang dimiliki dan memberikan sumbangsih ide atau gagasan untuk Indonesia yang lebih baik” pungkasnya. (N/GAM)

Mahasantri Pesantren Riset Al-Muhtada Raih Juara 1 dalam Kompetisi LKTIS 2020

Semarang (25/10), Muhammad Miftahul Umam, Mahasantri Pesantren Riset Al-Muhtada yang juga merupakan Mahasiswa Ilmu Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Negeri Semarang, berhasil meraih juara 1 (satu) dalam kompetisi Lomba Karya Tulis Ilmiah Santri (LKTIS )2020 yang diselenggarakan oleh Fathan Subchi Institue for Humanity (FaSIH Fundation).

Penulisan Biografi 22 Kyai Jepara diadakan dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional Tahun 2020 dan Harlah Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ke-22.

Kompetisi yang digelar pada tanggal 17 Oktober 2020 tersebut bertujuan untuk mendokumentasikan biografi Kyai Jepara yang lahir di Jepara dan berkhidmah di Jepara maupun di luar Jepara, atau Kyai yang lahir di luar Jepara namun berkhidmah dan wafat di Jepara, meningkatkan literasi di kalangan para santri, pelajar dan mahasiswa Nahdliyin, serta mengambil ibrah atau keteladana dari biografi para kyaia atau ulama tersebut.

Kompetisi tersebut diikuti oleh 52 orang, yang berasal dari kalangan santri, pelajar, hingga mahasiswa S1 maupun mahasiswa S2, yang berusia kurang dari 30 tahun dan ber-KTP Jepara. Juara 1 (Satu) diraih oleh Muhammad Miftahul Umam, Juara 2 (dua) diraih oleh Muhammad Fajar Setiawan, dan Juara 3 (tiga) diraih oleh Ahla Sofiyah.

“Alhamdulillah, saya sangat senang dan bersyukur dapat menjuarai kompetisi ini. Bukan hanya soal pengalaman, namun lebih daripada itu dengan adanya kompetisi ini sejarah dan keteladanan para kyai/ulama terdahulu dapat terdokumentasikan sehingga dapat diwariskan kepada generasi sekarang dan mendatang, serta tidak lenyap dimakan oleh zaman”, ungkapnya. (MMU)

Mahasantri Pesantren Riset Al Muhtada Mendapat Juara 2 dalam Lomba Esai yang Diadakan Oleh BEM FAKULTAS SAINTEK UNUGIRI Bojonegoro

Mahasantri Pesantren Riset Al Muhtada kembali menorehkan prestasinya. Kali ini adalah Mohammad Rizal Ardiansyah, mahasiswa program studi Geografi Universitas Negeri Semarang. Mohammad Rizal Ardiansyah berhasil menjadi juara kedua  dalam Lomba Esai yang diadakan oleh BEM Fakultas Saintek UNUGIRI Bojonegoro.

Lomba esai ini diikuti oleh mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Juara satu dari ajang ini adalah Tasya Safata Nur Amalia dari Universitas Trunojoyo Madura, Juara kedua adalah Mohammad Rizal Ardiansyah dari Universitas Negeri Semarng, dan juara ketiga adalah Candrika Ilham Wijaya dari Universitas Gadjah Mada.

Rizal menyadari bahwa dirinya masih belum terlalu mahir dalam bidag kepenulisan. Dengan kemenangan ini, semangat Rizal untuk terus belajar menulis semakin tinggi. Rizal juga semakin semangat dan percaya diri untuk mengikuti berbagai lomba menulis selanjutnya.

Mahasantri Pesantren Riset Al-Muhtada Raih Juara 3 Dalam Ajang Essai Nasional di Aceh


Mahasantri Pesantren Riset Al-Muhtada mampu menorehkan prestasinya di daerah yang akrab dipanggil serambi mekah tersebut. Kolaborasi antara mahasiswa teknik kimia yaitu Gema Aditya Mahendra dan Nurjaya serta mahasiswa Hukum atas nama In’am Zaidi yang dibimbing oleh Ayon Diniyanto selaku mentor pesantren akhirnya dapat membuahkan hasil dengan mendapatkan juara 3 pada ajang lomba essai nasional di universitas samudra, Aceh.

Lomba essai nasional yang diadakan himpunan mahasiswa geografi universitas samudra merupakan serangkaian acara dari IMAHAGI (Ikatan Mahasiswa Geografi Indonesia) Regional 1 Se-Sumatera yang dilaksanakan pada tanggal 6-8 maret 2020 di Kota Langsa, Aceh. Antusisme mahasiswa di seluruh Indonesia sangat tinggi karena acara ini di ikuti berbagai universitas dan politeknik di seluruh Indonesia.

Adapun universitas dan politeknik yang menjadi finalis dalam acara ini yaitu Universitas Ahmad Dahlan, STIK Yayasan Rumah Sakit Dr. Soetomo Surabaya, Universitas Negeri Padang, Universitas Negeri Medan, Universitas Negeri Semarang, Universitas Trisakti Jakarta, Politeknik Perkapalan Negeri Jakarta, Universitas Almuslim Bireuen, Universitas Syiah Kuala, Universitas Samudra, STKIP Al-Washliyah, dan Universitas Teuku Umar. Dari banyaknya finalis yang mengikuti presentasi akhirnya diumumkanlah bahwa Universitas Negeri Semarang dengan nama ketua Gema mendapatkan juara 3, universitas negeri semarang atas nama Zulkifli juara 2, dan Universitas Ahmad Dahlan atas nama Jasman Bustan juara 1.

“Alhamdulillah, saya sangat bersyukur dapat menjuarai lomba ini terutama pengalaman yang saya dapatkan selama proses perlombaan berlangsung dan banyak hal pula yang saya dapatkan” ungkap Gema. “Awalnya saya tidak mengira akan mendapatkan juara karena dapat menaiki pesawat menuju Aceh pun saya sangat senang karena ini merupakan kali pertamanya saya menaiki pesawat” ungkap Nurjaya. Sedangkap In’am Zaidi mengungkapkan terimakasihnya kepada berbagai pihak terutama pada orangtua, pengasuh pesantren, mentor, dan teman-teman yang turut mendukung.