Almuhtada.org – Pernahkah kamu merasa tidak cukup baik dimata orang lain? Bahkan teramat berusaha ingin menjadi seperti orang lain yang bahkan berbeda jauh dari jalanmu. Yap! Selamat karena kamu selangkah lagi akan maju setelah membaca ini!
Sering kali seseorang merasa stuck, rendah diri, atau takut berubah lantaran pengalaman masa lalu yang masih menghantui ditambah tekanan yang ada saat ini, atau pun kegagalan-kegagalan yang sudah berkali-kali.
Setiap manusia pasti pernah merasakan jatuh, gagal, kecewa, atau bahkan kehilangan arah. Namun dengan setiap rasa sakit itu pula Allah mengalirkan pahala untuk hamba-Nya yang mau bersabar dan berjuang kembali untuk meraih versi terbaik dari dirinya yang disertai dengan cinta untuk-Nya.
Allah subhanahu wata’ala berfirman dalam Al-Quran Surah Ar-Ra’d ayat 11 yang berbunyi: “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum, sebelum mereka mengubah keadaannya sendiri.”
Dimana ayat tersebut menegaskan bahwa perubahan adalah tanggung jawab dan kendali kita masing-masing. Setiap orang memiliki tanggung jawab masing-masing akan hidupnya. Dan setiap orang memiliki konsekuensi masing-masing akan hidupnya. Namun dilain itu, ketika kita terpuruk ingatlah Allah yang tak pernah menutup pintu harapan untuk setiap hamba-Nya.
Rasululah salallahu alaihi wasalam bersabda; “Setiap anak adam adalah pendosa, dan sebaik-baik pendosa adalah yang bertaubat.”
Hadist tersebut dapat menjadi pengingat kita bahwa kesalahan, kegagalan, dan kekecewaan bukanlah akhir dari segalanya. Justru hal tersebut merupakan satu langkah lebih maju dari setiap apa-apa yang kita upayakan, karena dari kegagalan kita menjadi tahu, dari kesalahan kita dapat belajar, dan dari kekecewaan kita dapat bersabar.
Setiap orang memiliki garis hidup masing-masing. Dan setiap orang berhak untuk menjadi lebih baik dengan versi dirinya masing-masing. Bukankah amat melelahkan jika standar kita adalah orang lain? Yang bahkan mungkin secara finansial, sarana prasarana, ataupun keadaannya jauh berbeda dengan hidup kita.
Mengambil role model itu perlu, namun jangan sampai kita mati-matian berusaha hanya untuk menjadi orang lain. Ciptakan versi terbaik itu dengan jalanmu sendiri, dengan garismu sendiri, dan dengan hidupmu sendiri.
Karena pengalaman pahit dan perjuangan mati-matian bukanlah tanda dari sebuah kelemahan apalagi kegagalan. Dan bukanlah pula tanda dari berakhirnya suatu cerita jika halaman itu masih ada. Ia adalah satu langkah yang ditempuh orang sukses, yang sedang ia perjuangkan.
Terimakasih sudah membaca hingga selesai, dan ini terakhir untukmu,
Your scars are proof that you survived. And you deserve to be better!
Lukamu adalah bukti bahwa kamu telah bertahan. Dan kamu berhak untuk menjadi lebih baik!
Jadi, bertahanlah dan berjuanglah karena kamu akan menjadi versi terbaik untuk dirimu, untuk orang sekitarmu, dan bahkan orang banyak di luaran sana. [Rosi DARUNIAH]
Editor
Qoula Athoriq Qodi
