Perlu Diketahui !! Ternyata Taqwa Merupakan Manifestasi Ibadah Puasa

Ilustrasi menjalankan ibadah puasa dengan ketaqwaan. ( detik.com - almuhtada.org)
Ilustrasi menjalankan ibadah puasa dengan ketaqwaan. ( detik.com - almuhtada.org)

almuhtada.org-Manifestasi taqwa berkaitan erat dengan amal perbuatan seseorang. Secara umum taqwa dapat diterjemahkan melaksanakan perintah dan meninggalkan perbuatan yang dilarang Allah SWT. Prinsip taqwa berusaha menghindar, menjauhi diri dari setiap perbuatan yang dilarang Allah karena ketaatan kepada-Nya. Ibadah puasa di bulan suci Ramadhan bagi umat Islam adalah salah satu sarana menumbuhkan taqwa.

Maka kualitas ibadah puasa harus dilakukan dengan sebaik-baiknya, menjaga dan menjauhi dari perbuatan yang membatalkan atau mengurangi pahala ibadah puasa. Nabi saw menyampaikan kekhawatiran kualitas ibadah puasa umatnya, seperti disebutkan dalam riwayat hadits yang artinya “Banyak di antara orang yang berpuasa tidak memperoleh sesuatu dari puasanya, kecuali rasa lapar dan dahaga.” Ini berarti tujuan ibadah puasa adalah taqwa, bukan pada upaya menahan diri dari lapar dan dahaga. Kehawatiran Nabi Muhammad saw ini bukan tidak ada alasan, sebab ibadah puasa dikategorikan berat, sifatnya sangat subyektif (rahasia).

Dalam kaitan ibadah puasa yang sifatnya berat maka ganjaran pahalanya tidak disebutkan secara rinci melainkan Allah SWT yang memberinya. Allah SWT berfirman dalam sebuah Hadits qudsi, yang artinya, “Semua amal anak Adam untuk dirinya, kecuali puasa. Puasa adalah untuk-Ku dan Aku yang memberi ganjaran atasnya.” Ini berarti pula bahwa ibadah puasa merupakan satu ibadah yang amat rahasia, unik dan berat dijalankannya.

Baca juga

Baca Juga:  Belajar dari Kisah Kucing Tentang Arti Sebuah Kebaikan

Dalam tafsir Ibnu Katsir mendefinisikan “taqwa” adalah menaati Allah SWT dan tidak bermaksiat kepada-Nya. Senantiasa mengingat Allah serta bersyukur kepada-Nya. Imam Nawawi memberi batasan taqwa adalah ‘’menaati perintah dan larangan-Nya’’. Imam Al Jurjani: ‘’Taqwa yaitu menjaga diri dari pekerjaan yang mengakibatkan siksa, baik dengan melakukan perbuatan atau meninggalkannya.’’ Ketaqwaan bagi umat Islam adalah ukuran kehormatan seseorang di hadapan Allah SWT sebagaimana firmanNya, “Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah SWT ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah SWT Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.” (QS al-Hujurat: 13). Orang yang mulia adalah ciri taqwa. Dalam Al-Qur’an banyak dijelaskan ciri-ciri taqwa. Al-Qur’an ayat 177 surah Al Baqarah merinci setidaknya 17 ciri orang yang bertaqwa.

Lima hal diantara yang menjelaskan aspek keyakinan aqidah yaitu beriman kepada Allah, hari kiamat, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi. Berikut empat hal yang berkaitan dengan ibadah amaliah seperti shalat, sabar dalam penderitaan, dan sabar dalam peperangan. Selanjutnya delapan hal berupa amalan sosial, kepekaan dan kepedulian seperti berinfak kepada kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir, peminta-minta, hamba sahaya, menunaikan zakat, dan menepati janji. Dari ciri-ciri taqwa dalam ayat ini dapat dipahami bahwa taqwa tidak cukup hanya dengan pengakuan hati, harus diikuti dengan amal perbuatan.

Perbuatan dari ciri taqwa yang dimanifestasikan dalam bentuk jasmaniah yang dapat disaksikan secara lahiriah adalah keimanan seseorang kepada Allah SWT. Iman yang terletak di dalam dada manifestasinya dalam bentuk amal perbuatan jasmaniah. Orang-orang yang bertaqwa diberi berbagai kelebihan oleh Allah SWT, tidak hanya ketika di akhirat nanti, tetapi juga ketika berada di dunia. Setiap kesulitan yang dihadapinya akan dimudahkan, dilimpahkan berkah dari langit dan bumi, dianugerahi petunjuk untuk dapat membedakan mana yang haq dan yang bathil, diampuni segala kesalahannya dan dihapus segala dosanya.

Baca Juga:  Ingin Doa Cepat Terkabul ? Lakukanlah Beberapa Hal Berikut!

Manifestasi taqwa adalah senantiasa merasakan kehadiran Allah SWT. Hal ini seperti disebutkan dalam salah satu Hadits Rasulullah saw yang artinya “Bagaikan melihat-Nya atau kalau yang demikian tidak mampu dicapainya, maka paling tidak, menyadari bahwa Allah

Jika ibadah puasa diibaratkan seperti pohon maka taqwa adalah buahnya. Buah tidak langsung ada, melainkan melalui proses yang panjang mulai fase menanam, merawat, hingga menunggu masa berbuah. Proses inilah dalam ibadah puasa harus dipelihara. Keimanan dan ketaqwaan adalah upaya manusia meneladani sifat-sifat Allah, seperti menjalankan ibadah Puasa. Upaya ini mutlak dilakukan karena dapat mengantar manusia menghadirkan Allah SWT dalam kesadarannya. Taqwa dimanifestasikan dalam ibadah puasa, sebab orang yang menjalankan ibadah puasa mampu meninggalkan segala larangan. Orang yang menjalankan ibadah puasa mampu meningkatkan ketaatan kepada Allah SWT dan peduli serta peka terhadap sesamanya.[]Muhammad nadif

Editor : Juliana Setefani Usaini

 

 

 

Related Posts

Latest Post