Almuhtada.org – Selama hidupnya, manusia akan mengalami tahap-tahap perkembangan yang terdiri dari delapan tahap yaitu bayi, balita, kanak-kanak awal, kanak-kanak pertengahan dan akhir, remaja, dewasa awal, dewasa tengah, dan dewasa akhir. Setiap orang akan mengalami banyak tantang baik secara fisik maupun mental, terutama ketika memasuki tahapan baru dalam hidupnya. Ketika seseorang mampu menghadapi berbagai tantangan ketika memasuki tahap baru dalam hidup, maka akan mendapatkan kepribadian yang lebih matang dan lebih bijaksana.
Namun ketika seseorang tidak mampu atau kuwalahan dalam menghadapi tantangan itu, maka akan menjadikan ia merasa gagal, khawatir akan masa depan dan bahkan akan merasa hidupnya tidak bermakna. Kekhawatiran yang timbul dapat berupa kekhawatiran terhadap masa lalu, trauma, pengalaman, masa depan dan masih banyak lagi. Hal inilah yang akan mendorong seseorang akan rentan mengalami stress.
Oleh karena itu untuk menghindari masalah-masalah tersebut, seseorang harus mampu menyesuaikan diri dengan berbagai tuntuan, baik tuntutan yang berasal dari diri sendiri maupun dari lingkungan luar. Maka dapat dilakukan dengan meminimalisir stress dengan cara yang tepat, salah satunya dengan penerapan mindfulness.
Pengertian Minfulness
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Setiawan tahun 2023, ia mendefinisikan Mindfulness sebagai suatu keterampilan yang mampu membuat individu memiliki kesadaran penuh dan tidak bersikap reaktif dengan peristiwa yang sedang terjadi, baik itu peristiwa yang positif, negative, maupun netral. Terdapat beberapa aspek mindfulness, diantaranya:
- Observing, bagaimana seseorang dengan sadar mampu memperhatikan pengalaman internal atau eksternal sepeti sensasi, kohnis, emosi, penglihatan, suara, dan bau.
- Describing, kemampuan seseorang untuk dapat menjelaskan pengalaman internal.
- Acting with awareness, ketika seseorang mengalami suatu momen kejadian dengan bersamaan, namun tetap dapat fokus di tempat lain.
- Non-judging of inner experience, kemampuan seseorang untuk tidak menerima pemikiran dan perasaan sendiri.
- Non-reacting to inner experience, kemampuan seseorang untuk tidak memberikan respon terhadap pengalaman batin dan akan membiarkan pikiran dan perasaan hilang dengan sendirinya, tanpa berlarut-larut terjebak didalamnya.
Mindfulness didefinisikan sebagi kondisi dimana seseorang dalam kesadaran penuh untuk menerima segala bentuk emosi yang diterima atau dialami oleh diri sendiri, kemudian membiarkan emosi tersebut berdiam diri (tidak memberikan respon) dan membiarkan hilang dengan sendirinya, tidak peduli apakah emosi itu emosi yang disukai maupun tidak disukai, tanpa terjebak berlarut-larut terhadap emosi yang dihadapi.
Mindfulness dalam Islam
Dalam konteks islam, mindfulness dapat diartikan sebagai suatu kondisi dimana seseorang dalam kesadaran penuh selalu melibatkan Allah SWT. dalam setiap kondisi atau peristiwa yang terjadi, sehingga ia akan berfikiran bahwa segala sesuatu yang terjadi dalam hidupnya bukan suatu kebetulan, melainkan sebuah rencana dari Allah SWT.
Tujuan dari mindfulness spiritual ini ialah untuk memberikan kesadaran kepada seseorang untuk dapat menerima segala sesuatu yang sedang terjadi pada diri mereka. Mampu berfikir postifi kepada Allah SWT, manusia, dan lingkungan sekitarnya. Seseorang yang selalu berfikiran positif kepada Allah SWT akan mendapatkan ketenangan batin. Ketenangan inilah yang penting dalam menghadapi segala situasi, terutama situasi yang sulit seperti berada di titik terendah, stress, kegagalan dan lain sebaginya. Dengan minfulness spiritual seseorang akan menyelami hikmah atas segala peristiwa yang terjadi dalam hidupnya, mengapa ia dilahirkan, perjalanan hidupnya, dan mampu menerima segala hal yang dikehendaki dalm hidupnya. [] Dela Kurniawati
