almuhtada.org- Burung merupakan salah satu mahkluk hidup ciptaan Allah yang tidak memiliki akal seperti halnya manusia. Namun, disisi lain, Allah menyiapkan suatu keistimewasan untuk mahkluk hidup satu ini. Salah satunya adalah disebutkan berkali-kali dalam Al-Qur’anul Karim.
Allah menunjukkan bahwasannya burung adalah salah satu mahkluk yang senantiasa bertabih pada-Nya. Dalam Al-Qur’an surah Al-Isra ayat 40 Allah Swt. berfirman:
اَلَمْ تَرَ اَنَّ اللّٰهَ يُسَبِّحُ لَهٗ مَنْ فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَالطَّيْرُ صٰۤفّٰتٍۗ كُلٌّ قَدْ عَلِمَ صَلَاتَهٗ وَتَسْبِيْحَهٗۗ وَاللّٰهُ عَلِيْمٌۢ بِمَا يَفْعَلُوْنَ
Artinya: “Tidakkah engkau (Nabi Muhammad) tahu bahwa sesungguhnya kepada Allahlah apa yang di langit dan di bumi dan burung-burung yang merentangkan sayapnya senantiasa bertasbih. Masing-masing sungguh telah mengetahui doa dan tasbihnya. Allah Maha Mengetahui apa yang mereka lakukan.” (Al-Isra ayat 40)
Dari tafsir pada Al-qur’an Surah Al-Isra ayat 41 tersebut, burung merupakan salah satu mahkluk Allah yang senantiasa bertasbih kepada-Nya. Dan dari ayat tersebut Allah menunjukkan burung yang senantiasa bertasbih pada-Nya sebagai contoh untuk para hamba-Nya agar senantiasa mengingat Allah dan selalu bertasbih kepada Allah.
Di lain sisi, Kebesaran yang Allah berikan untuk keistimewaan burung adalah burung dapat terbang. Lalu siapakah yang menahan burung dari kejatuhan pada saat mengatupkan sayapnya? Bukankah hal demikian sangatlah bertentangan dengan hukum alam, bahwasanya terdapat daya tarik kebawah dalam bumi (gravitasi bumi). Berikut adalah penjelasan Allah dalam Al-Quran dalam Surat Al-Mulk ayat 19:
اَوَلَمۡ يَرَوۡا اِلَى الطَّيۡرِ فَوۡقَهُمۡ صٰٓفّٰتٍ وَّيَقۡبِضۡنَؕؔ ۘ مَا يُمۡسِكُهُنَّ اِلَّا الرَّحۡمٰنُؕ اِنَّهٗ بِكُلِّ شَىۡءٍۢ بَصِيۡرٌ
Artinya: “Tidakkah mereka memperhatikan burung-burung yang mengembangkan dan mengatupkan sayapnya di atas mereka? Tidak ada yang menahannya (di udara) selain Yang Maha Pengasih. Sungguh, Dia Maha Melihat segala sesuatu.” (QS Al-Mulk ayat 19)
Dan dalam Al-Qur’an Surah An- Nahl ayat 79, yang berbunyi:
اَلَمْ يَرَوْا اِلَى الطَّيْرِ مُسَخَّرٰتٍ فِيْ جَوِّ السَّمَاۤءِۗ مَا يُمْسِكُهُنَّ اِلَّا اللّٰهُۗ اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيٰتٍ لِّقَوْمٍ يُّؤْمِنُوْنَ
Artinya: “Tidakkah mereka memperhatikan burung-burung yang dapat terbang di angkasa dengan mudah. Tidak ada yang menahannya selain Allah. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang beriman.”
Tafsir dari kedua ayat tersebut adalah sebuah bukti atau wujud bahwa kuasa Allah itu begitu besar. Salah satunya adalah melalui keistimewaan burung yang diciptakan-Nya. Melalui ayat tersebut Allah tunjukkan bahwa setiap burung yang terbang adalah karena kehendak-Nya.
Karena Allah lah yang menahan setiap burung burung yang terbang. Dan burung burung tersebut terbang bukanlah hanya dengan sayap yang ia punyai. Karena pada dasarnya setiap burung yang terbang tentu memerlukan udara. Dan kembali lagi, udara adalah salah satu ciptaan Allah Swt.
Maka dari itu sungguh, demikian ini tak lain adalah benar benar sebuah tanda-tanda kebesaran dan kekuasaan Allah SWT bagi kita semua. Semoga kita semua senantiasa dapat selalu mengingat Allah dimanapun berada, dan dalam keadaan bagaimanapun kita, baik saat sedih maupun saat senang. Wallahu ‘a’lam bissawab. [] Rosi Daruniah
Editor: Nayla Syarifa
