Mari Kita Muhasabah Diri

Ilustrasi Muhasabah Diri (Pinterest.com - Almuhtada.org)

Almuhtada.org – Bagaimana kabar mu hari ini? Apakah kamu masih sehat atau malah sedang sakit? Selama ini apa saja yang kau lakukan? Kau merasa dunia serasa berat di hatimu sampai kamu susah menghadapinya   , berapa banyak dosa yang kau lakukan baik pada manusia maupun kepada Allah? Mulutmu selalu berbicara panjang lebar tanpa memikirkan sebab akibat yang terjadi setelahnya, kadang tanganmu bergerak tanpa sengaja atau sengaja untuk bermaksiat meski hanya kecil.

Matamu itu kadang selalu jahil melihat sesuatu yang tidak seharusnya dilihat . Kamu seperti di ombang ambing oleh perasaan yang bercampur aduk, ingin rasa nya berprasangka buruk dengan orang lain, ingin rasanya membuat luka ke orang lain atau ingin mengasihani orang tersebut. Perasaan benci dan suka yang bertentangan, dimana arah yang sebenarnya kamu rasakan ?

Takut bila hal yang kamu pikirkan benar benar terjadi, takut akan hal yang dibicarakan tidak dianggap oleh orang lain bahkan keberadaan mu. Dan parahnya ketakutan mu bisa mempengaruhi kinerja mu . Terus kamu siapa?

Duduk merenung didalam kamar, diatas kasur atau karpet sambil memandang kebawah mengabaikan handphone disebelahnya menyala terus menerus. Merasa seakan tidak berguna, dunia seakan memberikan tembok besar dihadapanmu dan bertanya apa kamu mau melanjutkan hidupmu ?  Dengan jawaban iya atau tidak.

Hingga kamu sadar akan kekuasaan Allah, yang melebihi yang ada didunia. Kamu mulai mengambil handphone mu membuka video ceramah kemudian membaca artikel, mencari sampai kau mendapat secercah harapan bahwa jika kamu melibatkan Allah pada semua urusan mu maka Allah akan selalu ingat dan membantu segala urusanmu dengan cara yang tidak biasa, dengan cara yang ajaib. Maka jangan berpaling kamu pada -Nya. Tapi apa yang tidak berdayanya kamu melainkan kita yang pendosa , yang melakukan maksiat setiap hari. Kadang ketika ada orang yang kamu benci atau berprasangka buruk kamu menceritakan ke orang lain keburukannya, itu sama saja dengan ghibah. Atau kamu berprasangka buruk kepada Allah, terus menerus mengeluh dan hampir menyalahkan Allah pada cobaan yang kamu alami.

Baca Juga:  Pentingnya Menjaga Lisan Dalam Kehidupan Sehari-Hari

Manusia itu tidak ada yang sempurna, tapi Allah menciptakan kita agar berguna. Dan kenapa kamu belum yakin kepada Allah? apa karena kamu merasa dirimu banyak dosa dan tidak pantas dihadapan Allah? Kamu merasa tidak berguna jika hidup didunia dsn ingin mengakhiri nya tapi kamu berpikir jika aku mengakhiri dunia sekarang mungkin siksa kubur sedang menanti ku dan kau tersesat kehilangan arah rasa takut berlebihan ditambah cemas , khawatir dan perasaan yang bercampur aduk. Bukankah ada Allah disampingmu yang selalu hadir dihatimu  kenapa kamu belum yakin sebenar benarnya kepada Allah? Apakah kamu masih yakin dengan Allah?

Meski kamu bertaubat memohon ampunan, meski kamu kehilangan sesuatu, berdzikir pagi sampai pagi lagi, tapi kamu hanya yakin kepada Allah hanya dilisan maka hal yang kamu lakukan hanya sebatas ibadah biasa. Tapi jika kamu bisa yakin baik lisan maupun hati dan setiap cobaan yang menimpamu kamu selalu meminta kepada Allah terlebih dahulu dan terus menerus meminta sesuatu ke Allah seakan kamu manja kepada Allah, dan berbaik sangka kepada-Nya.

Karena yakin janji dan ketetapan Allah itu mutlak. Kamu yakin bahwa Allah lah satu satunya pembimbing penolong di setiap cobaan yang kamu jalani. Maka yakin lah sebenar benarnya kepada Allah. Jangan menyerah menggapai apa yang kamu capai selama itu baik, dan jika kamu merasa tidak bisa melakukannya ingatlah Allah yang bisa membuat yang mustahil di dunia jadi kenyataan atau keajaiban yang terindah bagimu maupun bagi ku. [] Ngafif Fatah Damawan

Editor : Raffi Wizdaan Albari

Related Posts

Latest Post