Jangan Menyerah Mencari Ilmu: Inilah Kisah Ibnu Hajar Tidak Menyerah Mencari Ilmu

Ilustrasi Mencari Ilmu (Freepik.com - Almuhtada.org)

Almuhtada.org – mencari ilmu memang sangat lah di wajibkan sesui hadits nabi muhammad SAW : “Mencari ilmu hukumnya wajib bagi kaum muslimin dan muslimat” dengan adanya hadits tersebut menyatakan bahwasanya mencari ilmu itu wajib apalagi kaum muslimin dan muslimat. Karena apa mencari ilmu adalah suatu kegiatan yang sangat mulia. Suatu ketika sahabat bertanya kepada nabi “wahai nabi lebih baik mana orang yang shalat di dalam masjid apa orang-orang yang sedang menuntut ilmu diserambi masjid…?” nabi muhammad SAW menjawab “Keduanya sangat lah hal-hak yang bagus tetapi ada yang lebih bagus dari salah satu amal itu yaitu menuntut ilmu di serambi masjid” dengan artian ilmu lebih di utamakan daripada ibadah tanpa ilmu karena segala sesuatu itu ada ilmunya di dalam kitab durratu nasikhin pun menjelaskan “tidurnya orang alim lebih utama daripada ibadahnya orang bodoh” sebab orang alim tau kegunaan tidur itu karena ibadah dengan allah SWT dengan tidur ia bisa kembali lebih segar dalam menjalankan ibadahnya seusai bangun dari tidurnya ketimbang orang ibadhnya orang bodoh karena ibadahnya orang bodoh segala sesuatu ibdahnya tidak di dasari dengan ilmu. Inilah mengapa ilmu itu sangat penting untuk kita semua.

Dan jangan sampai satu dari kita menyerah dalam proses mencari ilmu ada suatu kisah si anak batu (ibnu hajar) ibnu hajar adalah seorang santri yang sudah menyantri samapai belasan tahun. Tetapi suatu ketika ibnu hajar merenung kalau dia tidak bisa apa-apa setelah menyantri belasan tahun diapun pasrah dengan keadaanya siatu ketika ibnu hajar ini boyong (keluar dari pondoknya) dan sowan kepada pegasuhnya.

Baca Juga:  Kejadian Luar Biasa Menjelang Kelahiran Rasulullah SAW

Tetapi pada saat ia pamitan izin keluar kepada kiyainya di seakan-akan tidak di boleh untuk keluar dari pesantren tetapi ibnu hajar terus mengungkapkan isi hati untuk keluar dari pesantren karena dalam perjalanan mncari ilmu selama belasan tahun tidak mendapatkan apa-apa dan akhirnya pun ibnu hajar di perbolehkan kiyainya untuk keluar dari pesantren dan kiyainya pun titip pesan “nak seandainya kamu berubah pikiran pada saat di jalan kembalilah ke sini kami akan selalu menerima kapan pun” setelah di titipin pesan ibnu hajar pun langsung untuk memulai perjalanan pulang kampun pada saat perjalanan tiba-tiba hujan dan ibnu hajar pun meneduh di dalam gua.

Pada saat di dalam gua pandangan nya pun tertuju pada batu yang terkena tetesan air hujan yang sedikit demi sedikit batu yang terkena tetsan itupun berlubang. Setelah melihat itu ibnu hajar pun merenung di dalam hatinya seperti mengucap “iya ya batu aja yang kerasnya seperti itu bisa berlubang dengan air yang lembutnya melebihi sutra kenapa isi kepala ku tidak”

Setelah peristiwa itu ibnu hajar pun tersadar dan teringat ucapannya kiyai kalau dia boleh kapanpun kembali ke pesantren. Awalnya pun ibnu hajar sungkan dengan pengasuhnya karena baru beberapa hari lalu dia baru saja izinkeluar dari pesantre tetapi ibnu hajar menghiraukan semua perasaan itu setelah itu diapun kembali ke pesantren dan di teriama dengan baik oleh kiyainya dan melanjutkan untuk mencari ilmu

Kesimpulan yang bisa kita ambil dari uraian dan cerita yang ada di atas mengatakan bahwa semangtlah dalam proses karena proses tidak akan mengkhiyanati hasil untuk di masa yang akan datang. Dan ingat tujuan kalian dari rumah itu apa sampai jauh-jauh menuntut ilmu. [] Muhammad Nadif

Editor : Raffi Wizdaan Albari

 

Related Posts

Latest Post