Mahasiswa kerap disebut sebagai agent of change. Mahasiswa memiliki peran dalam menciptakan kemajuan sosial, ekonomi, dan politik dengan menegakkan idealisme yang mereka emban. Bahkan dalam buku Madilog karya Tan Malaka disebutkan bahwa Idelisme adalah suatu kemewahan terakhir yang dimiliki pemuda. Idealisme mahasiswa adalah pencerminan semangat, visi, dan keberanian dalam memperjuangkan nilai-nilai kebenaran, keadilan, dan kemanusiaan.
Sebagai proses pendidikan tidak semata-mata dalam rangka pencapaian prestasi akademis, namun juga berkait dengan pengembangan karakter siswa. Mahasiswa akan ditumbuh kembangkan kemampuan kritis, analitis, dan reflektif terhadap gagasan-gagasan maupun problem-problem di depan mereka. Idealisme kala itu sering kali dibentuk dalam gerakan sosial, diskusi-diskusi intelektual, atau aksi solidaritas terhadap kelompok-kelompok yang termarjinalkan.
Sejarah mencatat bahwa mahasiswa memiliki kontribusi besar dalam perjuangan kemerdekaan hingga reformasi di Indonesia. Gerakan mahasiswa pada tahun 1966, 1974, dan 1998 adalah contoh nyata bagaimana idealisme mereka mampu mengguncang sistem dan membawa perubahan besar. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa tidak hanya menjadi pelajar pasif, tetapi juga aktor yang aktif dalam pembangunan bangsa.
Namun, idealisme mahasiswa sering kali dihadapkan pada tantangan. Konsumerisme, individualisme, dan pragmatisme yang semakin marak di era modern menjadi ancaman nyata terhadap semangat kolektif dan keberanian mahasiswa untuk bertindak. Namun, tekanan akademik dan tuntutan untuk segera masuk pasar pekerjaan berpotensi menghilangkan idealisme ini. Oleh karena itu, penting bagi mahasiswa untuk menjaga keseimbangan antara tanggung jawab akademik dan komitmen sosial.
Maka, idealisme yang dimiliki mahasiswa perlu dibangun melalui kemandirian dengan membangun kesadaran akan peran mereka sebagai penjaga moral bangsa. Karena itu, pendidikan karakter dan pembelajaran nilai-nilai kemanusiaan harus terus ditekankan dalam institusi pendidikan tinggi. Selain itu, mahasiswa juga perlu aktif terlibat dalam organisasi kemahasiswaan, komunitas sosial, atau kegiatan yang memperkaya wawasan mereka tentang realitas masyarakat.
Idealisme mahasiswa bukan milik segelintir individu, tapi tanggung jawab kolektif. Ketika mahasiswa bersatu dalam visi yang sama untuk memperjuangkan kepentingan rakyat, kekuatan mereka menjadi tak tergoyahkan. Dengan memegang teguh idealisme, mahasiswa dapat menjadi inspirasi bagi generasi mendatang dan memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan bangsa.
Idealisme mahasiswa, bagaimanapun juga, adalah harapan masa depan yang lebih baik. Dalam setiap langkah perjuangannya, mereka mengusung impian keadilan, kesetaraan, dan kebebasan. Oleh karena itu, mahasiswa harus tetap menghidupkan api idealismenya untuk menjadi agen perubahan yang membawa dampak positif bagi masyarakat dan negara. []NABIL HASAN