Inilah Penyebab Doa Tidak Terkabulkan, Simak Penjelasannya!

Ilustrasi seseorang yang berdo'a (Freepik.com- Al muhtada.org)

Al Muhtada.org- Do’a merupakan salah satu ibadah yang bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja, tanpa terikat dengan waktu. Hal ini yang membedakan dengan ibadah yang lain. Berdoa merupakan cara yang bisa dilakukan umat muslim untuk meminta kepada Allah serta sebagai komunikasi antara hamba dan penciptanya.

Orang yang enggan berdoa bisa disebut dengan orang yang sombong. Mereka tidak membutuhkan pertolongan dari Allah. Padahal sejatinya seorang muslim perlu untuk berdoa kepada Allah sebagai bentuk permoohonan hajat yang diinginkannya.

Dalam surat Al-Ghafir ayat 60 menjelaskan

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ ۚ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ

Artinya : “Dan Tuhanmu berfirman: Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina.”

Berdasarkan ayat tersebut, maka tidak ada doa yang tidak dikabulkan oleh Allah Swt. Namun, apabila do’a tersebut belum terkabul mungkin saja ia telah melakukan sesuatu yang menghalangi terkabulnya doa sehingga menjadi penyebab doa itu belum terkabul.

Apa saja penyebab penghalang doa itu? Simak penjelasannya sebagai berikut.

1. Tidak khusyu

Tidak khusyuk merupakan hal yang sering terjadi. Maksud dari tidak khusyuk yaitu apabila seseorang ketika berdoa, mereka memikirkan hal yang lain. Bisa diartikan orang tersebut antara hati, pikiran, dan tindakan tidak selaras. Dalam hadits riwayat Tirmidzi menyatakan bahwa Berdoalah kepada Allah dan kamu yakin akan dikabulkan. Ketahuilah Allah tidak akan mengabulkan doa orang yang hatinya lalai dan tidak khusyuk.

Baca Juga:  Amalan yang Perlu Dilakukan Supaya Tidak Disukai Jin

2. Tergesa-gesa

Senantiasa seorang hamba akan dikabulkan doanya, selama ia tidak berdoa untuk berbuat dosa dan memutuskan tali silaturahmi, dan selama ia tidak meminta dengan tergesa-gesa (isti’jal). Isti’jal merupakan jika seorang hamba mengatakan sudah berdoa kepada Allah, namun doanya belum terkabul sehingga meninggalkan doa tersebut karena putus asa.

3. Tidak Bersungguh-sungguh

Sikap bersungguh-sungguh itu perlu dilakukan dalam berdoa. Dengan bersungguh-sungguh Allah akan melihat bagaimana usaha kita yang telah kita lakukan dalam berdoa. Bersungguh-sungguh diniatkan agar doa yang kita panjatkan terkabul. Tidak ada yang mustahil dalam setiap doa. Maka teruslah berusaha agar setiap doa tersebut dikabulkan.

4. Makan dan Minum dari yang haram

Dalam surat Al-Mukminun ayat 51 berbunyi

يَا أَيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوا مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَاعْمَلُوا صَالِحًا ۖ إِنِّي بِمَا تَعْمَلُونَ عَلِيمٌ

Artinya: “Wahai para rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik, dan kerjakanlah kebajikan. Sungguh, Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”

Ayat diatas memberikan pelajaran untuk memakan makanan yang baik dan halal. Makanan halal adalah bentuk ketaatan kita kepada Allah sekaligus cara menjaga keseimbangan antara kebutuhan jasmani dan rohani. Dengan memilih makanan halal, seseorang tidak hanya menjaga kesehatan, tetapi juga mendapatkan keridaan dan keberkahan dari Allah.

Demikian merupakan empat penyebab penghalangnya doa. Memahami dan menghindari penyebab tertolaknya doa merupakan bagian dari upaya mendekatkan diri kepada Allah. Semoga setiap doa yang dipanjatkan menjadi sarana untuk meraih ridha Allah dan kebaikan di dunia maupun akhirat.[ ] Laila Amalia

Baca Juga:  Inilah Doa Saat Meluruskan Barisan Shalat Beserta Keutamaannya

Related Posts

Latest Post