ALmuhtada.org – Hari Raya Idul Adha merupakan hari besar umat Islam selain Idul Fitri. Idul Adha dirayakan setiap tanggal 10 Dzulhijah. Pada hari raya ini, umat muslim disunnahkan untuk melakukan ibadah kurban baik berupa kambing, sapi, kerbau maupun unta.
Pada malam hari memasuki tanggal 10 Dzulhijah, umat Islam disunnahkan untuk menggemakan lantunan takbir hingga menjelang khotbahnya imam pada sholat Idul Adha dalam rangka mengesakan dan mengagungkan kebesaran Allah SWT.
Dilain sisi, bagi setiap muslim baik laki-laki maupun perempuan juga dianjurkan untuk menghidupkan (ngurip-ngurip) malam Idul Adha yang sama halnya dilakukan pada malam Idul Fitri.
Menurut ulama, pada kedua malam ini banyak orang yang lalai atau melakukan kegiatan yang tidak bermanfaat bahkan berani berbuat maksiat sekalipun. Hal ini bisa menjauhkan mereka dari rahmat Allah SWT di hari yang amat suci ini.
Dikutip dalam kitab Al-Adzkar karya Imam An-Nawawi, bahwa Rasulullah Saw bersabda,
من Ø£ØÙŠØ§ ليلتي العيدين لم يمت قلبه يوم تموت القلوب
Artinya : “Barang siapa yang menghidupkan kedua malam hari raya (Idul Fitri dan Idul Adha), maka hatinya akan tetap hidup disaat banyak hati yang mati”.
Dari keterangan hadits di atas dijelaskan bahwa umat Islam dianjurkan untuk menghidupkan kedua malam hari raya agar hatinya tidak akan mati disaat banyak hati manusia sedang mati (lalai atau melakukan hal yang tidak bermanfaat).
Menghidupkan malam hari Raya Idul Adha dapat dilakukan dengan banyak hal agar mendapatkan keutamaan atau fadilah malam tersebut. Para ulama berpendapat, minimal seorang muslim dikatakan menghidupkan malam hari raya (Idul Fitri atau Idul Adha), apabila ia mengerjakan sholat Isya dan Subuh secara berjamaah.
KH Maimoen Zubair atau Mbah Moen juga berpesan kepada para santri dan masyarakat agar ngurip-ngurip malam hari raya dengan sholat sunah ba’diyah Isya dan sholat witir satu rakaat setelah sholat Isya berjamaah.
Di samping itu, seorang muslim juga dapat mengerjakan sholat sunah qiyamul lail seperti sholat tahajud, sholat tasbih, sholat hajat, dan sholat sunah lainnya. Terlebih berdoa pada dua malam Id ini bisa dikatakan sangat mustajab menurut pendapat mayoritas ulama. Pada pagi harinya, setiap muslim juga melaksanakan ibadah Sholat Idul Adha berjamaah di masjid serta membantu pelaksanaan penyembelihan hewan kurban.
Marilah kita sebagai seorang muslim agar menghidupkan malam Idul Adha ini dengan beribadah kepada Allah seperti sholat berjamaah, bertakbir, membaca Al-Quran, berdoa, dan ibadah lainnya. Kemudian dilanjut pada keesokan harinya dengan sholat Id berjamaah.Hal ini agar kita tidak termasuk golongan orang-orang yang lalai atau menyia-nyiakan waktu pada malam yang sangat mustajab ini. [] Mohammad Fattahul Alim
Editor: Mohammad Rizal Ardiansyah