Almuhtada.org – Pohon sawit memiliki keunikan penting dalam Islam, menciptakan hubungan yang erat dengan sejumlah ayat Al-Quran.
Salah satu kisah yang paling terkenal adalah perintah Allah kepada Maryam untuk menggoyangkan batang pohon kurma yang rimbun agar buah kurma jatuh sebagai rezeki.
Meskipun beberapa ahli tafsir berpendapat bahwa ini mungkin terkait dengan pohon kurma, pohon kelapa sawit juga masuk dalam kategori ini.
Keunikan ini memberikan dimensi spiritual dan simbolis yang kaya, menunjukkan bahwa alam dan rezeki adalah karunia Allah yang patut dihormati.
Anjuran Berprasangka Baik
وَهُزِّيْٓ اِلَيْكِ بِجِذْعِ النَّخْلَةِ تُسٰقِطْ عَلَيْكِ رُطَبًا جَنِيًّا ۖ
Latin : wa huzzī ilaiki bijiż’in-nakhlati tusāqiṭ ‘alaiki ruṭaban janiyyā
Sebagai muslim kita harus berprasangka baik terhadap Allah SWT. Allah berfirman:
“Kemudian rasa sakit akan melahirkan memaksanya bersandar pada pangkal pohon kurma, dia (Maryam) berkata : wahai betapa baiknya aku mati sebelum ini dan aku menjadi seorang yang tidak diperhatikan dan dilupakan. Jibril berkata janganlah engkau bersedih. Goyangkanlah pohon kurma itu niscaya akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu”. (QS Maryam : 23 – 25).
Pohon sawit juga disebut dalam konteks kehidupan sehari-hari Rasulullah Muhammad SAW. Dalam hadis, disarankan untuk menanam pohon-pohon buah, termasuk sawit, sebagai bentuk amal jariyah (amal yang terus memberikan manfaat) untuk umat Islam.
Ini menunjukkan pentingnya pohon sawit sebagai sumber kehidupan dan keberlanjutan, sejalan dengan ajaran Islam tentang menjaga lingkungan dan memanfaatkannya secara bijaksana.
Buah kelapa sawit menghasilkan minyak kelapa sawit yang merupakan sumber minyak nabati yang penting secara global. Minyak ini digunakan dalam berbagai produk konsumen, termasuk makanan, kosmetik, dan bahan bakar biodiesel.
Selain itu, produk-produk hasil pohon sawit, seperti minyak kelapa sawit, memiliki peran signifikan dalam ekonomi dan kehidupan sehari-hari banyak Muslim.
Kehadiran minyak kelapa sawit dalam berbagai produk konsumen mencerminkan kontribusinya terhadap kehidupan modern. Namun, ada tanggung jawab etis untuk memastikan produksi dan penggunaannya sesuai dengan prinsip-prinsip Islam, termasuk keberlanjutan dan keadilan.
Dalam konteks seni dan arsitektur Islam, gambar atau bentuk pohon sawit dapat muncul sebagai elemen dekoratif. Ini mencerminkan keunikan budaya dan geografis, mengingat pohon sawit tumbuh subur di banyak wilayah yang dihuni oleh umat Islam. Penggunaan simbol ini dapat membawa kehadiran alam dan keberlanjutan ke dalam seni dan peradaban Islam.
Dari sudut pandang kesehatan, pohon sawit juga memberikan manfaat. Buah kelapa sawit menghasilkan minyak yang digunakan dalam memasak, dan minyak ini memiliki beberapa kegunaan dalam pengobatan tradisional.
Kombinasi antara manfaat ekonomi, budaya, dan kesehatan memberikan dimensi yang kaya terkait dengan pohon sawit dalam konteks Islam.
Selain minyaknya, beberapa bagian pohon sawit juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan pangan. Misalnya, daun kelapa sawit dapat digunakan untuk pembungkus makanan tradisional.
Sisa-sisa tanaman kelapa sawit, seperti tandan kosong dan serat, dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar biomassa untuk menghasilkan energi. Hal ini mendukung diversifikasi sumber energi dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.
Kelapa sawit dapat membantu dalam menyerap karbon dioksida dari atmosfer, membantu mengurangi dampak gas rumah kaca dan mendukung upaya mitigasi perubahan iklim.
Akar kelapa sawit memiliki peran penting dalam konservasi tanah dan air. Akarnya membantu mencegah erosi tanah dan menjaga kelembaban tanah. [] Fadhila Noria Salsabila
Editor: Mohammad Rizal Ardiansyah