Almuhtada.org – Siwak merupakan kayu, akar, atau ranting pohon arak (Salvadora persica), yang masih banyak ditemukan di India Timur, Arab Saudi, Mesir, Sudan Selatan, dan Pakistan. Nabi Muhammad SAW sering menggunakannya untuk menyikat giginya. Bersiwak hukumnya adalah sunnah muakkadah.
Siwak merupakan bentuk amalan atau kegiatan yang dianjurkan oleh Rasullulah SAW, salah satu tujuan dari bersiwak adalah membersihkan gigi selain itu siwak dapat mendatangkan ridha Allah SWT, serta dengan bersiwak kita telah mengikuti sunnah Rasulullah SAW, di jelaskan pada hadist berikut.
Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Siwak itu pembersih mulut dan (penyebab) keridaan Rabb.” (HR. An-Nasai dan Ibnu Khuzaimah dalam kitab sahihnya dengan sanad yang sahih) [HR. An-Nasai, no. 5 dan Ahmad, 6:124. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini sahih].
Sangat besar manfaat siwak ini bagi kita, sampai-sampai Rasulullah menyampaikan “Seandainya tidak memberatkan umatku, sungguh aku akan memerintahkan mereka bersiwak setiap hendak menunaikan shalat.” Tetapi siwak ini tidak wajib akan tetapi siwak ini menjadi hal yang paling disukai oleh Rasullah SAW.
Dari hadist di atas kita dapat mengambil hikmah bahwa apabila kita bersiwak kita telah mengikuti sunnah yang paling disukai oleh Rasulullah SAW, tidak bisa bayangkan betapa besar kesempatan kita untuk mengikuti sunnah beliau mengingat kita adalah umatnya yang selalu mengharap safaatnya di yaumul kiyamah nanti.
Rasulullah juga sangat menganjjurkan umatnya utuk bersiwak sebelu sholat seperti hadist yang telah dijelaskan, Dalam suatu hadits, Rasulullah SAW bersabda: “Shalat dengan bersiwak itu lebih utama daripada 70 shalat tanpa bersiwak lebih dahulu.”
Jadi marilah kita terapkan siwak dalam kehidupan kita sehari-hari dari mulai bangun tidur, sebelum masuk dan keluar rumah, dan yang paling utama sebelum melaksanakan sholat, marilah kerjakan sunnah-sunnah Rasulullah SAW mengingat kita merupakan umatnya yang senantiasa mengarap safaatnya, dengan mengerjakannya semoga kita diakui sebagai umatnya dan mendapat safaatnya di yaumul akhir nanti, Aamiin. [] Muhammad ikhsanudin
Editor: Mohammad Rizal Ardiansyah