Almuhtada.org – Setiap dari kita pasti pernah mendapatkan musibah atau bencana. Musibah sering kali diartikan sebagai sesuatu yang menyusahkan, tidak menyenangkan, atau kesulitan.
Salah satu musibah yang kerap kali kita alami yaitu sakit. Sakit adalah keadaan di mana seseorang merasa tubuhnya kurang sehat yang disebabkan oleh berbagai macam faktor. Yang menjadi pertanyaan, apakah penyakit itu ketentuan Allah atau untuk menghapus dosa?
Musibah merupakan ketetapan dari Allah subhanahu wa ta’ala. Yang harus harus pahami bahwa tidak ada ketentuan musibah yang Allah berikan untuk orang yang beriman kecuali sesuatu yang dikehendaki-Nya.
Musibah yang diberikan kepada orang kafir merupakan sebagai hukuman. Sedangkan musibah yang diberikan Allah untuk orang muslim dalam bentuk penyakit disebabkan karena salah satu dari tiga hal berikut.
- Allah akan mengampuni segala dosa atau kesalahan yang kita punya. Hal ini karena Allah sayang dan tidak ingin menyiksa mereka di akhirat, maka Allah memberinya sakit saat di dunia. Ini juga sesuai dengan hadis nabi, “Berbahagialah, wahai ummul ‘Ala, sesungguhnya sakitnya seorang muslim dijadikan oleh Allah untuk menghapus kesalahan-kesalahannya, seperti api membersihkan emas dan perak dari kotorannya.” (HR. Abu Dawud)
- Allah memberi musibah untuk mengangkat drajat seseorang supaya bisa menempati surga di tingkat yang lebih tinggi.
- Allah akan memberi pahala. Rasulullah bersabda saat mengunjungi orang yang sakit, “Setiap kali orang mukmin tertimpa suatu rasa sakit, pasti dengannya Allah subhanahu wa ta’ala akan mencatat satu pahala baginya dan menghapus satu dosanya, serta meninggikan satu derajatnya.”
Sakit yang diberikan Allah kepada hamba-Nya merupakan tanda cinta dari Allah. Untuk menyikapinya, maka kita harus menjalani musibah atau sakit dengan sabar, Ikhlas, tawakkal, dan semangat untuk sembuh. Dengan begitu, InsyaaAllah semua yang terjadi saat dalam keadaan sakit akan diridhoi oleh Allah.
“Semua kondisi orang mukmin mengagumkan. Apabila mendapat kesenangan maka ia bersyukur, itu baik baginya. Dan apabila tertimpa kesulitan maka ia bersabar, itu pun baik baginya.” (HR. Muslim)
Orang yang sabar atas sakit maka pahalanya tidak terhitung, berbeda dengan pahala sholat yang sudah terukur.
Namun, apa aja sih yang Allah ambil dari kita saat kita sakit? Ternyata ada beberapa hal yang Allah ambil atau cabut dari kita saat kita sakit, yaitu;
- keceriaan di wajah kita
- selera/nafsu makan
- dosa
Meskipun kita diberi sakit, namun kita jangan pernah sekalipun meninggalkan kewajiban kita sebagai makhluk Allah yang beragama islam.
Kita harus tetap berbuat baik dan melaksanakan sholat fardhu. Namun bagi orang yang tidak bisa bergerak banyak atau beraktivitas ketika sakit, islam memberikan rukhsoh atau keringanan yaitu sholat boleh dilaksanakan dengan duduk atau terbaring.
Orang yang dalam kondisi sakit tidak mampu melaksanakan kewajiban seperti sholat dan puasa dengan sempurna. Namun, jika orang tersebut tetap mengerjakannya walau hanya mampu dalam hati, maka Allah tetap mencatat amalnya dengan sempurna.
Terlepas dari itu, sakit merupakan nikmat dari Allah. Bagaimana bisa? Hal itu karena dengan adanya sakit kita akan tahu betapa pentingnya nikmat hidup di kala sehat.
Semoga yang sedang mendapat musibah baik sakit dan sebagainya bisa segera diangkat musibahnya, derajatnya, dan diampuni dosanya oleh Allah. [] Alya Rosadiana
Editor: Mohammad Rizal Ardiansyah