Menciptakan Ketenangan Sebelum Tidur: Mempraktikkan Adab Sebelum Menutup Mata

Adab Sebelum Tidur
Gambar Ilustrasi Adab Sebelum Tidur (Freepik.com - Almuhtada.org)

Almuhtada.org – Islam telah memberikan pedoman hidup bagi manusia selama tinggal di dunia, yang dimulai dari hal kecil sampai hal besar.

Menjaga adab sebelum tidur menjadi kunci penting dalam memastikan kualitas istirahat yang baik. Adab sebelum tidur bukan hanya sekadar ritual fisik, tetapi juga membawa manfaat bagi kesejahteraan jiwa dan hati.

Pertama, disarankan untuk tidak menyudahi waktu tidur malam setelah isya’, kecuali dalam situasi darurat, seperti untuk memperbarui pemahaman ilmu (muraja’ah), kehadiran tamu, atau menemani anggota keluarga.

Sebagaimana yang disampaikan oleh Abu Barzah Radhiyallahu anhu. “Bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam membenci tidur malam sebelum (shalat isya’) dan berbincang-bincang [yang tidak bermanfaat) setelahnya.” (HR. Al-Bukhari no. 568 dan Muslim no.647 (235)]

Kedua, Berwudlu sebelum tidur, dengan berwudhu dapat memberikan sensasi segar dan menenangkan. Hal ini dapat membantu merelaksasi tubuh dan pikiran, sehingga meningkatkan kualitas tidur.  Sebagimana hadits: “Apabila engkau hendak mendatangi pembaringan (tidur), maka hendaklah berwudhu’ terlebih dahulu sebagaimana wudhu’mu untuk melakukan sholat [HR. Al-Bukhari no.247 dan Muslim no.2710]

Ketiga, Mendahulukan posisi tidur di atas sisi sebelah kanan (rusuk kanan sebagai tumpuan) dan berbantal dengan tangan kanan, tidak mengapa apabila setelahnya berubah posisis di atas sisi kiri (rusuk kiri sebagai tumpuan). Sebagaimana sabda Rasulullah SAW, “ Berbaringlah di atas rusuk sebelah kananmu” [HR. Al-Bukhari no. 247 dan Muslim no.2710].

Baca Juga:  Halangan adalah Jalan : Korelasi Buku Filosofi Teras dengan Ajaran Islam

Keempat, tidak telungkup saat tidur. Telungkup dapat diartikan posisi perut sebagai tumpuannya, baik tidur malam maupun siang. Sebagaimana hadits “Sesungguhnya (posisi tidur tengkurap) itu adalah posisi tidur yang dimurkai oleh Allah Azza wa Jalla.” [HR. Abu Dawud dengan sanad yang shahih]

Kelima, Mengawali do’a  tidur dengan membaca doa sebagai berikut:

بِاسْمِكَ اللهُمَّ أَحْيَا وَأَمُوْتُ

Bismikallaahuma ahyaa wa bismika amuut.

Artinya: “Dengan menyebut nama-Mu, Ya Allah, aku hidup dan dengan menyebut nama-Mu aku mati”.

Keenam, Membaca ayat kursi dan 2 ayat terakhir surat al-Baqarah. Lalu membaca surat Al-ikhlas, Al-Falaq dan An Nas. Khusus 3 surat terakhir dibaca dengan cara mengumpulkannya ke kedua telapak tangan lalu ditiup  kemudian dengan dua telapak tangan tersebut mengusap bagian tubuh yang dapat dijangkau dengannya dimulai dari kepala, wajah dan tubuh bagian depan, hal ini diulang sebanyak 3 kali sesuai HR. Al-Bukhari dalam Fat-hul Baari XI/277, Muslim no 2192, Abu Dawud no 3902, At Tirmidzi no 3402 dan Ibnu Majah no 3539.

Ketujuh, Hendaknya menyucikan hati dari setiap dengki yang mungkin timbul pada saudara sesama muslim dan membersihkan dada setiap kemarahan kepada manusia lain. Serta senantiasa mengevaluasi diri dan merenungkan amalan dan perkataan yang diucapkan. [] Laila Amalia

Editor: Mohammad Rizal Ardiansyah

Related Posts

Latest Post