Almuhtada.org – Kemunculan Dajjal merupakan salah satu tanda dari datangnya hari kiamat. Lantas, siapa itu Dajjal?
Dalam riwayat Tamim Ad-Darri, seseorang yang telah bertemu dengan dajjal, menjelaskan bahwa dajjal merupakan seorang manusia yang bertubuh sangat besar, pendek, gemuk, berambut keriting, memiliki mata yang buta di sebelah kanan, dan di antara kedua matanya terdapat tulisan kaf, fa, ra yang membentuk kata kafir.
Penjelasan mengenai dajjal juga telah dijelaskan dalam beberapa hadist dengan ciri yang sama. Hadist tersebut berbunyi :
إنِّي قد حدَّثتُكم عن الدَّجَّالِ ، حتَّى خشيتُ ألَّا تعقِلوا ، إنَّ مسيحَ الدَّجَّالِ رجلٌ قصيرٌ أفحَجُ جعدٌ أعوَرُ مطموسُ العينِ ليس بناتئةٍ ولا حجراءَ ، فإن ألبس عليكم فاعلَموا أنَّ ربَّكم ليس بأعورَ
Artinya : “Sungguh aku telah menyampaikan kepada kalian tentang Dajjal, namun aku khawatir kalian masih belum memahaminya. Sesungguhnya Masih Ad-Dajjal itu adalah seorang lelaki yang pendek, berkaki bengkok, berambut keriting, buta sebelah dan matanya tidak terlalu menonjol dan tidak pula terlalu tenggelam. Jika kalian merasa bingung, maka ketahuilah bahwa Rabb kalian tidak buta sebelah.” (Hadits riwayat Abu Dawud no. 4320)
Lantas, bagaimana kronologi keluarnya dajjal dan tempat apa saja yang tidak dapat dimasuki oleh dajjal ? Diriwayatkan dari Abu Bakar As-Shidiq, Ia berkata, Rasulullah SAW. bersabda :
إنَّ الدَّجَّالَ يَخرُجُ مِن أرضٍ بالمَشرِقِ، يُقالُ لها: خُراسانُ
Artinya : “Dajjal akan keluar dari bumi di bagian timur yang disebut dengan Khurasan.” (Hadits riwayat At-Tirmidzi (2237))
Dr. Syauqi Abu Khalil dalam Athlas Al-Hadith Al-Nabawi mengungkapkan, saat ini, Khurasan terletak di ujung timur Laut Iran. Pusat kotanya adalah Masyhad. Selain, sebagai titik keluar dajjal, khurasan juga diyakini sebagai tempat munculnya Imam Mahdi.
Setelah dajjal keluar dari Khurasan, ia akan mengembara dan memasuki setiap wilayah yang ada di muka bumi dalam rentang waktu 40 hari kecuali beberapa tempat, yaitu Makkah, Thaibah (Madinah), Masjidil Aqsha, dan Masjid At-Thuur. Hal tersebut dijelaskan dalam beberapa hadist yang berbunyi :
فسَأَل الصحابةُ النبيَّ صلَّى الله عليه وسلَّم: «وما لُبْثُه في الأرضِ؟» فأجابهم صلَّى الله عليه وسلَّم «أَرْبَعُونَ يومًا، يومٌ كَسَنَةٍ، ويومٌ كَشَهْرٍ، ويومٌ كَجُمُعَةٍ، وسائِرُ أيَّامِه كأيَّامِكُم
Artinya : “Para sahabat Nabi Muhammad SAW. bertanya, ”Berapa lama dia (Dajjal) menetap di muka bumi ini?” Nabi Muhammad SAW. menjawab, ”Selama empat puluh hari. Satu hari seperti satu tahun. Dan satu hari seperti satu bulan dan satu hari seperti satu pekan, sedangkan sisa hari yang lain sebagaimana hari -hari kalian saat ini.” (Hadist Riwayat Muslim no. 2937)
Dari hadist tersebut, dapat disimpulkan bahwa dajjal akan mengembara dan menetap di berbagai wilayah yang ada di bumi selama 40 hari sebelum dibunuh oleh Nabi Isa A.S., kecuali pada tempat-tempat tertentu seperti Makkah, Madinah, Masjidil Aqsha, dan Masjid At-Thuur.
Berikut merupakan hadist yang menyebutkan tempat-tempat yeng tidak dapat dimasuki oleh dajjal.
يَبْلُغُ سُلْطَانُهُ كُلَّ مَنْهَلٍ، لاَ يَأْتِي أَرْبَعَةَ مَسَاجِدَ: الْكَعْبَةَ، وَمَسْجِدَ الرَّسُوْلِ، وَالْمَسْجِدَ الْأَقْصَى، وَالطُّوْرَ
Artinya : “Kekuasaannya (Dajjal) mencapai seluruh wilayah walau di tengah gurun, tetapi dia tidak mampu memasuki 4 masjid : Ka‘bah, Masjid Rasul (Masjid Nabawi), Masjid Al-Aqsha,dan Masjid At-Thuur. (Hadist Riwayat Ahmad)
Yang dimaksud dengan Masjid At-Thuur dalam hadist tersebut adalah Bukit Tursina. Bukit Tursina merupakan tempat Nabi Isa A.S. berdialog dengan Allah SWT.
Sekian artikel yang dapat saya tulis, saya meminta maaf atas segala kesalahan dan kekurangan dalam pembuatan artikel ini. [] Muhammad Khoirul Anwar
Editor: Mohammad Rizal Ardiansyah