Jangan Marah Lama-lama, Allah Tidak Ridho

Larangan marah terlalu lama
Gambar ilustrasi larangan marah terlalu lama (Freepik.com - Almuhtada.org)

Almuhtada.org – Setiap orang pasti pernah kesal terhadap orang lain, entah kesal kepada temannya, pada tetangga, atau mungkin kesal dengan orang tua.

Pada umunya kekesalan itu akan membuat seseorang enggan melakukan interaksi dengan orang yang tengah berselisih dengannya, itulah kebanyakan orang akan memperminim intensitas bertemu atau berinteraksi.

Hal tersebut mungkin saja disebabkan oleh adanya kesalah pahaman antara keduanya, nah dari kesalah pahaman tersebut ada ego dari masing-masing yang memperkukuh rasa kesal menjadi sebuah gengsi untuk menyelesaikan kesalahpahaman tersebut.

Berujung saling mendiamkan untuk waktu yang lama. Teman-teman, ternyata perbuatan marah lama-lama atau mendiamkan orang lain itu tudaklah dianjurkan lho, bahkan Islam juga melarang muslimnya untuk marah, memutus hubungan, saling membenci, hingga tidak bertegur sapa dengan saudara sesame muslimnya selama lebih dari tiga hari.

Rasulullah SAW dalam hadisnya menyebutkan

لا يَحِلُّ لِمُسْلِمٍ أَن يَهْحُرَ أَخَاهُ فَوْقَ ثَلَاثٍ، فَمَنْ هَجَرَ فَوْقَ ثَلَاثٍ فَمَات دَخَلَ النَّار

Artinya: “Tidak halal bagi seorang muslim untuk tidak bertegur sapa pada saudaranya lebih dari tiga hari lalu meninggal dunia maka ia akan masuk ke dalam neraka.” (HR Abu Dawud)

Dikutip dari Ihya’ Ulumuddin 5 oleh Imam al-Ghazali, dalam riwayat lainnya disebutkan hal serupa. Abu Ayyu Al Anshari RA mengutip sabda Rasulullah SAW yang menyebutkan bahwa siapapun yang terbaik di antara mereka adalah orang yang menyapa lebih dahulu.

Baca Juga:  Kenapa Allah Bisa Marah Pada Kita Padahal Takdir Dari Seseorang Sudah Ditentukan Oleh – Nya? Ini Penjelasannya!

“Seorang muslim dilarang untuk tidak bertegur sapa dengan saudara muslim lainnya melebihi tiga malam. Dulu keduanya saling tegur dan sapa, lalu yang satu berpaling (tidak tegur sapa) dari saudaranya begitu juga yang lain, tidak pula menyapanya. Adapun yang terbaik di antaranya keduanya adalah yang lebih dulu memberi salam.” (HR Muttafaq ‘alaihi)

Rasulullah SAW lebih menganjurkan umatnya untuk saling memaafkan kesalahan satu sama lain. Mereka yang melegakan hatinya untuk memaafkan maka allah akan memaafkan kesalahannya pada hari kiamat kelak.

Allah SWT berfirman dalam surah Al Hujurat ayat 10 bahwa semua orang-orang mukmin itu saudara layaknya hubungan persaudaraan dalam nasab. Sebab, ada kesamaan unsur keimanan di antaranya.

اِنَّمَا الْمُؤْمِنُوْنَ اِخْوَةٌ فَاَصْلِحُوْا بَيْنَ اَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوا اللّٰهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ

Artinya: Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah kedua saudaramu (yang bertikai) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu dirahmati. [] Eri Marsa

Editor: Mohammad Rizal Ardiansyah

Related Posts

Latest Post