Almuhtada.org – adzan merupakan sebuah seruan terkhusus untuk umat muslim yang selalu berkumandang di berbagai aktivitas kita. adzan biasa terdengar dari sebuah masjid-masjid ataupun musala terdekat dari telinga kita disaat sudah mulai masuk waktu dari salat 5 waktu atau biasa dikenal salat fardu.
Namun, permasalahan timbul saat ini, lantaran banyak sekali saudara muslim kita yang menganggap lumrah dalam mengabaikan adab saat adzan berkumandang. Saat adzan berkumandang, hampir tidak ada terlihat keimanan yang kuat yang terwujud dalam perilaku dimana masih terfokus dalam aktivitasnya.
Berikut adab-adab dalam adzan yang harus diperhatikan bagi kita umat muslim.
- Berhenti dalam Beraktivitas
Disaat Anda sedang disibukan perkara dunia, kemudian terdengarlah kumandang adzan sebagai penanda masuknya waktu salat. Yang harus dilakukan yakni memberhentikan aktivitas kita hingga selesainya waktu adzan. Tidak etis bagi kita sebagai muslim yang lemah dan membutuhkan pertolongan Allah berani mengabaikan segala adab dalam ajaran Islam ini.
Maka dari itu, jangan nyalakan dan akses perangkat elektronik kita, baik gawai, laptop, ataupun sebagainya disaat mendengar adzan. Jika kita ingin dihargai oleh orang lain, maka dahulukan hargai Allah Yang Maha Sempurna.
Sebagai muslim yang baik, tidak perlu malu untuk saling mengingatkan saudara kita untuk menjauhi hal-hal yang Allah larang apalagi yang Allah tidak sukai. Sehebat apapun jabatan Anda dan berapapun harta yang dimiliki, tidak akan ada artinya jika belum menghormati dan mengabaikan perintah Allah salah satunya dari adzan.
- Tidak Berbicara Perkara Dunia
Muslim yang sedang membaca Al-Qur’an disarankan oleh berbagai ulama untuk berhenti dan melanjutkan bacaannya setelah kumandang adzan terdengar. Salah satunya pendapat dari Anggota Fatwa Dar al-Ifta Mesir Syekh Muhammad Abd al-Sami mengemukakan bahwa “Ada kewajiban yang luas dan kewajiban yang sempit. Membaca Alquran sah-sah saja dilakukan setiap saat. Tetapi Allah SWT memerintahkan kita untuk menjawab kumandang adzan, dan ini ibadah yang waktunya sempit. Jadi kita harus melakukannya. Sedangkan membaca Alquran bisa kita tunda karena waktunya lebih luas,”
Muslim yang sedang membaca Al-Qur’an saja dianjurkan berhenti melanjutkan bacaan apalagi bagi muslim yang tetap berbicara perkara dunia di tengah kumandang adzan. Sering kita jumpai di sekeliling kita mengenai hal ini, sehingga perlu dijadikan sebuah pengingat yang serius untuk disadari.
Allah Yang Maha Kaya dan Allah Yang Maha Pengasih telah memberikan karunia dan nikmat yang tidak terbatas sampai kapanpun itu. Maka dari itu, bersikaplah rasa takjub dan hormat atas ajaran dan hikmah dalam beribadah kepada-Nya salah satunya melalui hal tersebut.
- Mengambil Air Wudu
Bagi Anda yang tidak memiliki kepentingan mendesak ketika hampir masuk waktu salat terutama saat adzan berkumandang, maka segeralah ambil wudu dan bersiaplah untuk melakukan ibadah salat. Karena Salat yang utama adalah yang dikerjakan di awal waktu, sehingga beban apapun yang menimpa diri kita akan sirna.
- Menjawab Seruan Muazin
Hal ini perlu untuk kita lakukan dengan dasar yang kuat dalam hadist sebagai berikut. Diriwayat dari Abu Said al-Khudri RA, dia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Apabila kalian mendengar adzan, maka ucapkanlah seperti yang diucapkan muadzin.” (Muttafaqun ‘alaih)
“Dalam riwayat Muslim, dari tentang keutamaan ucapan hendaklah yang mendengarkan adzan mengucapkan sebagaimana yang diucapkan muazin satu demi satu, kecuali pada kalimat hayya’alatain (hayya ‘alash sholah dan hayya ‘alal falah), hendaklah mengucapkan, ‘Laa hawla wa laa quwwata illa billah’,” (HR Muslim).
- Berdoa Setelah adzan
”Sesungguhnya doa yang tidak tertolak adalah doa antara adzan dan ikamah, maka berdoalah (kala itu).” (HR Ahmad). Itulah hadist yang menjelaskan keutamaan dari berdoa setelah adzan. Jangan takut untuk mengajak dan mengingatkan teman muslim kita apabila belum tau keutamaan berdoa setelah adzan, karena ilmu yang bermanfaat merupakan amal yang kita butuhkan setelah maut menghampiri hidup kita.
Demikianlah adab-adab yang terkandung dalam adzan, semoga kita bersama dapat mengamalkan berbagai sunnah bersama-sama dan bisa saling menjadi pengingat yang baik untuk saudara kita. [] Syukron Ma’mun
Editor: Mohammad Rizal Ardiansyah